Dunia diciptakan atas dasar cinta dan kau lahir darinya.Meskipun terombang-ambing pada jembatan rapuh, kaki pincang mu tetap menemukan pijakan tuk berlabuh. Kamu selalu hidup dalam kasihnya. Meski dalam sumpah serapah yang tak ada habisnya
Dunia dan kamu diciptakan atas dasar cinta. Aku percaya, seperti halnya bintang yang menyinari malam tanpa bersapa dengan sang Surya. Ketiadaan bukan karena menghilang, karena yang tidak terlihat netra hanya karena ia terhalang
Catatan 2020_Meniti Jati Diri
Baca juga: Puisi: Meniti Jati Diri
“Kamu layak untuk dicintai”
Baca juga: Puisi: Gusti Panciku Bolong
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!