Mohon tunggu...
Fatih Romzy
Fatih Romzy Mohon Tunggu... Penulis

Penyuka Olahraga, Film, Musik dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool Kena Senjata Makan Tuan

5 Oktober 2025   19:36 Diperbarui: 6 Oktober 2025   05:54 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moises Caicedo mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge di London pada 4 Oktober 2025. (AFP/GLYN KIRK via Kompas.com)

Liverpool takluk dalam pertandingan yang begitu intens di Stamford Bridge. Gol Estevao di menit akhir laga membuyarkan satu poin yang mungkin didapat The Reds. Lagi, ini menjadi sebuah peringatan, bahwa Liverpool terkena senjata makan tuan!

Late goal menjadi senjata andalan Liverpool dalam beberapa pekan awal. Namun, tim-tim lain ternyata berhasil melihat celah pertahanan The Reds, sehingga senjata itu berbalik menyerang pasukan Arne Slot sendiri. Kenapa bisa demikian?

Juara yang Heroik

Arne Slot dalam pertandingan Man City vs Liverpool musim 2024/2025 (Getty Images/Shaun Botterill)
Arne Slot dalam pertandingan Man City vs Liverpool musim 2024/2025 (Getty Images/Shaun Botterill)

Liverpool memutuskan mengangkat Arne Slot di musim 2024/2025 lalu. Sebuah keputusan yang awalnya cukup mengejutkan. Periode pertama Slot di Liverpool sedikit dianggap remeh. Banyak pundit dan pengamat menilai kalau pelatih asal Belanda itu, paling top, hanya bisa membawa Liverpool finish ketiga atau keempat.

Namun, Slot bertindak seperti Buzz Lightyear, "To the infinity, and beyond", "Menuju tak terbatas, dan melampauinya," Ya, bagi Liverpool yang baru berganti pelatih, tiga besar adalah batas. Namun, Slot berhasil melampauinya. Bahkan, lebih dari tiga besar, juru taktik Belanda itu menjadi kampiun Liga Primer Inggris.

Singkat cerita, setelah musim yang sukses, Liverpool aktif belanja. Sebanyak lebih dari 400 juta euro dikeluarkan klub asal Merseyside. Liverpool membawa pulang Florian Wirtz, Hugo Ekitike, Alexander Isak, dan Milos Kerkez ke Anfield. Sebuah aktivitas yang menarik, karena Liverpool sebelumnya tak pernah seroyal ini.

Liga Primer Inggris musim 2025/2026 lantas dijalani dengan manis. Bournemouth, Newcastle, Arsenal, hingga Burnley menjadi korban dari senjata pemusnah Liverpool, "Late goal". Liverpool praktis punya panggilan baru, yakni "Si Jago Late Game".

Media tahu kalau kisah late goal Liverpool adalah kisah yang menjual. The Reds yang musim lalu juara seperti seorang raja, atau pahlawan yang kalah di awal, namun akhirnya membalikkan keadaan di akhir. The Reds cukup pantas menyandang label "Juara yang Heroik."

Kisah Kelam di Balik Late Goal

Cara menang Liverpool yang harus menunggu sampai detik akhir laga, memang terkesan heroik. Laga demi laga yang dilahap The Reds lewat kemenangan telat, seolah membuktikan, kalau semangat juang anak asuh Arne Slot begitu tinggi. Namun di balik itu, ada kisah kelam yang terselip.

Dari sudut pandang lain, kemenangan late goal Liverpool bukanlah hal positif, melainkan hal negatif. Seringnya Liverpool menunggu sampai menit akhir mengindikasikan kalau Liverpool telat panas, sampai-sampai harus menunggu menit terakhir demi gol kemenangan.

Dari laga melawan Crystal Palace di Community Shield, masalah besar sudah terlihat. Liverpool kesulitan mempertahankan keunggulan. Masalah itu berlanjut di laga kontra Bournemouth, lalu kembali terlihat di laga melawan Newcastle di St. James' Park.

Arne Slot sendiri pernah menyindir pasukannya perkara late goal ini. Pasca kemenangan melawan Atletico Madrid, Slot mengatakan anak asuhnya seringkali telat panas. Bak seorang penulis yang selalu menyelesaikan tulisannya mepet deadline, Liverpool suka menggila di menit akhir. Tapi seharusnya, Liverpool bisa berlaku demikian sepanjang laga.

"Kami harus menunjukkan mentalitas kami, karena dalam sepuluh menit terakhir, kami berjuang sampai akhir. Kalau kami melihat urgensi, maka kami tampil luar biasa. Tapi kami harus memastikan kalau kami merasakan urgensi itu sepanjang 90 menit," Kata Slot pasca laga kontra Atletico, melansir The Athletic.

Selain itu, kebiasaan Liverpool mencuri gol di menit akhir dan kehilangan keunggulan juga mengindikasikan bahwa, pertahanan mereka tidak baik-baik saja. Ibrahima Konate belakangan disorot karena menurut banyak orang, hatinya tak lagi di Liverpool. Sementara Virgil van Dijk, belakangan mulai terlihat mengalami penurunan performa.

Senjata Makan Tuan

Arne Slot sudah mencium aroma tidak sedap dari timnya. Aroma itu muncul karena kebiasaan buruk tadi, mencetak gol telat. Hingga akhirnya, situasi diekspos oleh tim yang selama ini jadi kryptonite Liverpool, Crystal Palace. Liverpool takluk dengan skor akhir 2-1, lewat skema familiar, late goal.

Liverpool seolah mengalami fase "Senjata Makan Tuan". Pasca kekalahan melawan Palace, Liverpool kembali takluk dengan skema yang sama. Kali ini, mereka menyerah melawan Galatasaray. The Reds takluk tipis, 1-0, lewat gol penalti yang dicetak Victor Osimhen di penghujung laga.

Dua kekalahan beruntun, dua kali kebobolan lewat skema late goal, membuat fans Liverpool mulai ngeri-ngeri sedap. Kekhawatiran fans The Reds akhirnya terbukti dalam lawatan mereka ke markas Chelsea, Stamford Bridge. Liverpool takluk dengan skor 2-1, lagi-lagi lewat skema late goal.

Kalau di awal, Liverpool sempat hattrick kemenangan telat, maka kali ini, situasinya berbanding terbalik. Liverpool jadi hattrick kekalahan telat. Hasil akhir di Stamford Bridge kembali menggarisbawahi, Liverpool lemah dalam urusan mempertahankan keunggulan.

Slot tidak menampik kekecewaannya pasca kekalahan melawan Chelsea. Mantan pelatih PSV Eindhoven itu menyebut kekalahan di London Barat sebagai 'kekalahan yang mengecewakan.' Satu kata kunci yang bisa pegang dari komentar Slot adalah, laga kontra Chelsea, menurutnya mirip dengan laga melawan Palace.

"Satu lagi kekalahan yang mengecewakan. Satu lagi pertandingan yang mirip dengan pertandingan melawan Palace, walaupun laga ini bisa dikatakan benar-benar berbeda, karena gaya main kedua tim juga sangat berbeda," Kata Slot dalam sesi konferensi pers pasca laga.

PR Arne Slot

Liverpool mungkin terkesan heroik di awal musim 2025/2026. Tapi apabila anda fans The Reds, maka anda paham, kalau aksi-aksi heroik kemenangan telat yang menjadi andalan skuad Arne Slot, sejatinya merupakan kelemahan, bukan keunggulan. Tim-tim lain kini mulai paham, bahwa Liverpool juga rawan kebobolan di menit-menit akhir.

Dari laga melawan Chelsea, kita bisa menganalisis, bahwa Liverpool kerap kali kesulitan menghadapi tim yang berani adu pukul dan bermain direct. Palace, tim yang mengalahkan Liverpool, lebih dari sepekan lalu, membuktikan hipotesis ini. Statistik FBref mencatat, Palace melepas 83 long balls, dan backline Liverpool kerap kesulitan mengatasinya.

Ada setidaknya tiga peluang emas yang didapat Palace, via Yeremi Pino, Daniel Munoz dan Jean Philippe-Mateta dari skema fast counter. Lini belakang Liverpool masih kesulitan dalam hal transisi negatif, dari menyerang ke bertahan. Beruntung, Liverpool masih punya Alisson Becker yang sanggup menggagalkan semua upaya tadi.

Di laga lawan Chelsea, tanpa mendiskreditkan Giorgi Mamardashvili, sosok Alisson tidak ada. Sepakan deras Moises Caicedo tidak bisa dihadang. Sementara crossing Marc Cucurella juga tak bisa diantisipasi oleh Mamardashvili, sehingga Estevao yang bebas bisa menyontek bola tanpa halangan.

Dari tiga laga, melawan Palace, Galata dan Chelsea, Liverpool perlu belajar, kalau mereka lemah apabila diajak bermain counter attack dan beradu pukul. Maka jelas, ini adalah PR buat Arne Slot.

Dari awal, kita sudah melihat kalau Arne Slot suka bermain aman. Dulu, pendekatan Slot berhasil membawa gelar juara. Tapi sekarang, bahaya itu ada. Slot tidak bisa selamanya main safe, karena sebagai juara bertahan, kelemahan demi kelemahan Liverpool mulai dipelajari lawan-lawannya.

Pada awalnya, Liverpool mungkin dinilai punya senjata. Tapi dalam kacamata Arne Slot dan mungkin seluruh fans Liverpool, senjata itu bukanlah senjata untuk mengalahkan lawan, melainkan senjata mematikan untuk penghancuran diri sendiri.

Jadi, bagaimana menurut anda sendiri? Setujukah kalau late goal kini berubah menjadi senjata makan tuan buat Liverpool?

Follow saya untuk tulisan menarik lainnya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun