Dari laga melawan Chelsea, kita bisa menganalisis, bahwa Liverpool kerap kali kesulitan menghadapi tim yang berani adu pukul dan bermain direct. Palace, tim yang mengalahkan Liverpool, lebih dari sepekan lalu, membuktikan hipotesis ini. Statistik FBref mencatat, Palace melepas 83 long balls, dan backline Liverpool kerap kesulitan mengatasinya.
Ada setidaknya tiga peluang emas yang didapat Palace, via Yeremi Pino, Daniel Munoz dan Jean Philippe-Mateta dari skema fast counter. Lini belakang Liverpool masih kesulitan dalam hal transisi negatif, dari menyerang ke bertahan. Beruntung, Liverpool masih punya Alisson Becker yang sanggup menggagalkan semua upaya tadi.
Di laga lawan Chelsea, tanpa mendiskreditkan Giorgi Mamardashvili, sosok Alisson tidak ada. Sepakan deras Moises Caicedo tidak bisa dihadang. Sementara crossing Marc Cucurella juga tak bisa diantisipasi oleh Mamardashvili, sehingga Estevao yang bebas bisa menyontek bola tanpa halangan.
Dari tiga laga, melawan Palace, Galata dan Chelsea, Liverpool perlu belajar, kalau mereka lemah apabila diajak bermain counter attack dan beradu pukul. Maka jelas, ini adalah PR buat Arne Slot.
Dari awal, kita sudah melihat kalau Arne Slot suka bermain aman. Dulu, pendekatan Slot berhasil membawa gelar juara. Tapi sekarang, bahaya itu ada. Slot tidak bisa selamanya main safe, karena sebagai juara bertahan, kelemahan demi kelemahan Liverpool mulai dipelajari lawan-lawannya.
Pada awalnya, Liverpool mungkin dinilai punya senjata. Tapi dalam kacamata Arne Slot dan mungkin seluruh fans Liverpool, senjata itu bukanlah senjata untuk mengalahkan lawan, melainkan senjata mematikan untuk penghancuran diri sendiri.
Jadi, bagaimana menurut anda sendiri? Setujukah kalau late goal kini berubah menjadi senjata makan tuan buat Liverpool?
Follow saya untuk tulisan menarik lainnya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI