Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

skinnyindonesian24: Youtube Lebih "Berbahaya" dari TV!

9 Maret 2021   01:15 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:32 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konten Sensasi dan Prank Setting-an

Pada tahun 2019, mulai ramai perbincangan bagaimana sebagian pembuat konten di Youtube mendapatkan banyak pelanggan maupun penonton di kanal Youtube-nya. Mulai dari rumor bahwa pembuat konten dapat membeli bot untuk menjadi pelanggan maupun penonton bagi kanalnya, hingga membuat konten yang mengandung sensasi, lalu konten prank setting-an atau tipuan yang “dibuat-buat” agar mengundang banyak perhatian penonton. Menurut analisis psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, ia menjelaskan kepada VOI.id bahwa seseorang bisa mendapatkan perhatian masyarakat dengan membuat hal-hal yang penuh dengan sensasi. Dengan ramainya rumor yang beredar ini, netizen menganggap bahwa sebagian pembuat konten di Youtube mulai melakukan hal-hal yang dianggap “ bermain kotor” demi mencari keuntungan dari adsense semata.

Konten “Giveaway

Memasuki tahun 2020, virus Covid-19 mulai melanda dan menjadi pandemi di seluruh dunia. Mulai diterapkannya kebijakan work and study from home oleh WHO. Bulan Maret tahun 2020, pemerintah Indonesia resmi menetapkan kebijakan WFH (work from home) dan menghimbau masyarakat agar selalu melakukan jaga jarak agar terhindar dari virus korona yang sedang melanda. Dengan diterapkannya kebijakan WFH dan himbauan jaga jarak, membuat masyarakat selalu berada di rumah. Selama  berada di rumah, sudah pasti masyarakat akan merasakan bosan dan berkeinginan mencari hiburan di internet. Hal ini menjadi ajang kesempatan bagi para pembuat konten untuk berlomba menarik perhatian masyarakat selama di rumah agar melihat dan berlangganan kanal Youtube mereka. Salah satu metode menarik perhatian yang ramai dilakukan oleh para pembuat konten ialah melakukan giveaway.

Melansir dari The Competition Agency, giveaway adalah sebuah ajang undian berhadiah yang dilakukan secara acak berdasarkan kualifikasi yang telah ditetapkan. Giveaway ini jarang dilakukan secara kualitatif sehingga peserta dapat membedakan diri secara kuantitatif dengan menghasilkan banyak data. Walaupun ada persyaratan terkait kepatuhan, di beberapa negara dan wilayah, sistem undian seperti ini tidak diperbolehkan. Contohnya seperti di Swedia, Irlandia, dan Quebec di Kanada.

Melihat fenomena giveaway tersebut, tidak sedikit para pembuat konten maupun penonton Youtube yang sudah dari lama menggunakan platform yang dianggap lebih “kekinian” dari TV itu bereaksi dan mengungkapkan opininya. Khususnya yang memang tidak menerapkan konsep giveaway tersebut untuk menarik penonton maupun pelanggan bagi kanal Youtube mereka. Salah satu pembuat konten yang merespons fenomena ini ialah skinnyindonesian24.


skinnyindonesian24 Berhenti dari Youtube

Pada 24 Juni 2020, skinnyindonesian24 mengunggah video yang berjudul SkinnyIndonesian24 Tahun Terakhir di Youtube, yang mengumumkan bahwa mereka akan segera berhenti dari dunia Youtube pada 24 Juni 2021. Dalam video itu dijelaskan bahwa alasan mereka ingin berhenti yaitu karena ingin membuat jalan hidup yang baru. Mereka menjelaskan bahwa manusialah yang menentukan jalan hidupnya masing-masing. Namun, terlepas dari persoalan perjalanan hidup, mereka juga sempat menyinggung  alasan lain mengapa mereka berhenti. Salah satunya alasan dari Jovial Da Lopez, yang mengatakan bahwa platform dulunya yang mereka gunakan untuk membuat apa saja yang mereka suka, berubah menjadi sebuah platform yang mengutamakan bisnis semata.

Menurutnya, Youtube sekarang lebih memberikan spotlight kepada orang-orang yang memang sudah dikenal dan memiliki “suara” dari dulu, bukan seperti skinnyindonesian24 yang tidak punya latar belakang dari dunia hiburan selain Youtube. Dalam videonya, mereka juga menyinggung keras terkait fenomena giveaway yang dilakukan banyak pembuat konten sekarang untuk menarik pelanggan dan penonton. Menurut mereka, cara itu seperti layaknya politikus zaman dahulu yang menggunakan uang maupun material lainnya untuk mendapatkan perhatian ataupun “suara” dari masyarakat.


Youtube Lebih dari TV

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun