Mohon tunggu...
Fathurrahman Helmi
Fathurrahman Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Sepakbola

Jika Menulis Bisa Membuatmu Abadi, Kenapa Masih Berdiam Diri. Ambil Penamu dan Goreskan di Kertas Putih Itu. | Kontak: Fathur99mbo@gmail.com fathurhelmi (Instagram) @fathoerhelmi (twitter)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Mengkritik Pilihan Klub Favorit Seorang Penggemar Sepakbola Adalah Hal yang Sia-sia dan Buang-buang Waktu

12 Juni 2022   10:38 Diperbarui: 12 Juni 2022   11:11 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anak muda itu (yang memakai Jersey PSG) hanya tersenyum. Dan ketika laga berakhir dengan kekalahan PSG. Jaket yang dia punya, digunakan untuk menutup Jersey yang dia kenakan. Malam yang tak menyenangkan untuk seorang fans bola yang berani memakai Jersey bola di tengah keramaian nonton bareng. Mana pakai Jersey PSG lagi. Dan klub favoritnya itu kalah pula.

Tidak terbayangkan apakah bakal iya itu Jersey jadi kain lap. Tapi, setidaknya di nobar selanjutnya dia akan mikir seribu kali untuk menggunakan Jersey itu jika tidak ingin dibanter seperti malam terburuk yang dia alami waktu itu.

---

Ronaldo Luiz Nazario da Lima setelah Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Jepang-Korsel akhirnya memutuskan pindah ke Real Madrid. Entah kenapa kebetulan stasiun tv yang sering menyiarkan tayangan live sepakbola pada saat itu yaitu RCTI, memutuskan untuk menayangkan La Liga atau Liga Spanyol.

Ketika il fenomeno pindah. Saya yang awalnya suka Inter, tapi karena Ronaldo sudah mencuri hati saya saat Piala Dunia, membuat saya berpindah haluan. Yup dari 2002 sampai 2022 alias 20 tahun saya menyandang status sebagai seorang Madridista.

Walau akhirnya Ronaldo tidak lagi merumput di lapangan. Tapi, Real Madrid sudah membuat saya nyaman. Walau juga sering bikin saya dongkol ketika sulit juara di La Liga atau kepeleset terus di babak 16 besar UCL hampir 6 tahun berturut-turut dari 2004/2005 sampai 2009/2010. Sebelum akhirnya menapaki semifinal di 2010-2011 dan harus bertemu Barcelona dalam laga bertajuk El Clasico.

Real Madrid kala saya menjadi fans awal-awal itu dilatih pelatih-pelatih hebat. Ada Vannderlei Luxemburgo, Fabio Capello sampai Bernd Schuster. Tapi, pelatih-pelatih yang silih berganti itu sulit membawa Real Madrid berjaya padahal saat itu era Los Galacticos dimulai untuk pertama kali.

Memang semua itu berubah sejak era los Galacticos kedua di tahun 2009, mulai dari kedatangan Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka sampai sosok Karim Benzema. Perlahan mereka memulai kampanye positif di era Jose Mourinho kemudian Carlo Ancelotti Rafael Benitez sampai era Zinedine Zidane. Trofi terus berdatangan ke Santiago Bernabeu sekaligus membuat para Madridista tidak harus malu lagi memakai Jersey putih-putih tersebut di area publik.

---

Momen, ya sesuatu yang tak datang dua kali. Ini bisa memantik kenapa seseorang bisa menyukai sesuatu hal termasuk kondisi para fans klub bola seperti Manchester City, PSG atau Manchester United. 

Kenapa mengambil contoh 3 klub ini. Ya klub-klub ini emang sering jadi bahan perbincangan akhir-akhir ini. Bahkan istilah Gak MU Gak Makan, berseliweran di sosmed walau Man United masih saja nir-gelar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun