Sejauh yang saya pahami, ketika membahas mengenai kreativitas sungguh tidak ada batasnya. Melalui berbagai hal yang kita jumpai dan menarik perhatian kita ketika menyusuri jalan dan pengalaman pun dapat memunculkan inner creative dalam diri kita. Karena pada hakikatnya, setiap orang dapat berpikir kreatif, namun jika dibiarkan begitu saja maka mukjizat dari Tuhan ini akan berakhir sia-sia.
Cukup banyak para ahli yang menafsirkan mengenai arti yang sebenarnya dari kreativitas. Baik, mari kita mempermudah pemahaman dengan pengertian yang paling gampang diingat. Singkatnya, kreativitas adalah suatu kemampuan diri dalam melakukan atau menemukan sesuatu yang baru, dan berangkat dari ide yang nampak di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, banyak sekali hal yang dapat memicu munculnya ide kreatif dalam diri seseorang. Begitu pula, masing-masing individu biasanya bebas bereksplorasi guna mengaplikasikan hal-hal menarik yang menuntunnya menuju ide-ide kreatif.
Nah, eksplorasi sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Sesuai dengan pengertian awamnya, eksplorasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengamati lingkungan sekitar. Berdasarkan pada pengalaman saya sendiri, ide kreatif sering kali muncul pada pikiran saya ketika melakukan eksplorasi dan menjelajah suatu tempat. Eksplorasi paling baik jika dilakukan di alam.
Kegiatan eksplorasi memiliki beberapa manfaat dan tujuan, yang salah satunya yaitu sebagai sumber bagi seorang individu untuk memperoleh suatu pengetahuan yang baru dan lebih banyak, terutama jika dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan alam.
Bagi orang tua maupun guru pendidik yang ingin meningkatkan atau memunculkan kekreatifan anak-anak mereka setidaknya harus bisa berpikir kreatif terlebih dahulu, mengenai bahan ajar atau metode apa yang akan dan paling efektif untuk digunakan sebagai indikator yang menunjang kreativitas anak -anak.
Tanpa kita sadari, secara naluriah manusia memiliki ketertarikan akan alam di sekitarnya, termasuk juga anak-anak. Selain untuk bersenanh-senang dan menyehatkan jasmani, bermain dengan alam nampaknya cukup memberi pelajaran yang bermakna pada individu seseorang. Maka dari itu, akan semakin baik jika anak sudah dikenalkan dengan alam sejak usia dini mereka. Alam menyuguhkan berbagai macam bentuk hal menarik yang dapat dijadikan anak untuk bereksplorasi. Mulai dari tanaman, air, tanahpun bisa dijadikan sumber kreativitas. Semisal menjadikan pelepah pohon pisang sebagai inisiatif bermain kuda-kudaan. Sungguh menyenangkan, bukan?
Saya ingat, beberapa tahun yang lalu sempat diajak oleh ibu saya yang merupakan seorang guru pendidik di salah satu Taman Kanak-kanak di kota tempat kami tinggal. Pada saat  itu, para rombongan anak-anak TK diajak untuk rekreasi dan belajar di alam terbuka, termasuk camping dan menjelajah lingkungan alam sekitarnya. Tempat tujuan kami pada saat itu adalah Trawas. Pada pagi harinya, anak-anak di ajak untuk berkumpul dan mencari daun-daun kering, pelepah pohon, dll media alam lainnya yang sekiranya dapat digunakan sebagai media untuk melukis. Untuk kuas dan tintanya pun juga berasal dari bahan alam yang sebelumnya memang telah disiapkan oleh para guru, seperti lilin, pewarna alami dari buah dan sayur, serta potongan buah belimbing untuk aplikatornya.
Dengan membaca uraian singkat yang saya tuliskan di atas, sudah jelas bukan kegiatan apa yang akan mereka lakukan? Pada saat itu anak-anak ditempatkan pada taman bunga yang cantik. Iya, mereka dituntun untuk melukis sendiri bunga-bunga kesukaan mereka sesuka hati.
Dengan itu, selain melatih kreativitas mereka, akan menjadi sebuah bonus juga jika mereka kerap bertanya mengenai bunga apa yang menarik perhatian, ingin tahu wanginya seperti apa, warnanya apa, dll.
Kegiatan bereksplorasi dengan alam ini juga dimaksudkan untuk memberi pengertian dini pada anak, bahwa semua yang ada di muka bumi ini hidup, sedangkan kita dan alam adalah hal yang satu, artinya saling membutuhkan dan tidak terpisahkan. Apalagi untuk masa kini, kebanyakan tempat alam telah "digusur" dan terganti dengan wilayah industri dan perkotaan. Maka sebagian orang akan menganggap bahwa kita sudah tidak berhubungan lagi dengan alam, padahal nyatanya justru sebaliknya. Dan diharapkan dengan kegiatan mengeksplorasi alam dapat membantu anak-anak dalam bekerja serta berpikir semakin kreatif.
Untuk mendukung anak meningkatkan kreativitas mereka dengan eksplorasi, tentunya juga membutuhkan dukungan dari orang tua serta guru. Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika mengajak anak untuk bereksplorasi, di antaranya yaitu dengan menggunakan mainan yang sederhana. Beberapa orang tua mungkin beranggapan, semakin mahal barang, semakin bagus kualitasnya. Ya memang benar, namun jika ada bahan sederhana dan hemat yang berguna, mengapa mencari yang mahal? Seperti misalnya membiarkan anak-anak berkreasi dengan lego mereka.
Selain itu, untuk menghindari kejenuhan anak untuk mengeksplor lingkungan sekitarnya, jangan terlalu mengekang dan membatasi ruang gerak mereka. Sekali-kali, percayakan pada anak-anak untuk menjelajah lingkungan yang tentunya juga masih harus diawasi. Semisal bermain di taman saat hujan, berkotor-kotor saat menanam tanaman, dll. Anak-anak harus dibiasakan untuk mencoba hal-hal kecil seperti itu untuk mendukung eksplorasi mereka.