Mohon tunggu...
Fathin Amim Mufidah
Fathin Amim Mufidah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Harus Paham Gaya Belajar Siswanya, Jangan Paksakan Kehendak

9 April 2020   20:36 Diperbarui: 9 April 2020   20:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seorang pendidik selayaknya memang sangat memperhatikan kualitas pembelajaran di kelasnya. Namun, ada beberapa hal yang sedikitnya perlu lebih dikoreksi, yaitu gaya belajar masing-masing siswanya. 

Seperti yang kita tahu, masing-masing anak memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Termasuk juga bagaimana karakteristik gaya belajar mereka. Karena semua anak memiliki perbedaan dalam kemampuannya memperoleh informasi.

Kebanyakan pendidik justru merasa bahwa pembelajaran di kelas harus benar-benar mengikuti rencana pembelajaran yang telah disusunnya. Menurutnya semua telah berjalan sesuai rencana, tetapi bisa jadi mengabaikan fakta bahwa apakah semua siswanya telah berhasil menyerap materi yang telah diajarkannya tersebut atau tidak.

Nah, untuk mengetahui apakah pembelajaran hari itu telah berhasil, maka dapat dilihat melalui hasil belajar siswanya. Guru yang baik akan senantiasa berusaha agar apa yang disampaikannya tidak terbuang sia-sia. Oleh karena itu, seorang guru harus memperhatikan proses belajar siswanya.

Guru tidak serta merta memberikan materi di papan tulis atau sekadar berceramah panjang lebar di depan kelas. Akan tetapi, juga perlu membimbing masing-masing siswanya agar mudah dalam memahami materi pelajaran tersebut.

Seperti pengalaman saya ketika melakukan observasi di TK Kharisma Sidoarjo, tepatnya di TK B1. Saat hari itu, materi pelajaran yang akan diajarkan yaitu menghitung. Di awalnya,  sang guru hanya menerangkan bagaimana kaidah-kaidah berhitung yang selayaknya diberikan kepada siswa TK.

Namun, ketika sampai di tahap pengerjaan tugas, masih banyak sekali siswa-siswi yang kesulitan mengerjakan. Tetapi guru tersebut tidak menyerah, dia akan menghampiri satu per satu siswanya untuk kemudian ditanyai bagian mana yang menurut mereka sulit.

Beberapa di antara anak-anak itu tidak begitu menyukai materi berhitung, tetapi sangat menggemari materi menggambar. Oleh karena itu, sang guru akan mengajarkan kembali metode berhitung dengan menggunakan gambar-gambar yang lucu sebagai penolongnya. Akhirnya, anak tersebut memahami bagaimana konsep berhitung yang mudah menurutnya.

Tentunya hal ini tidak terlepas dari pengetahuan guru terhadap gaya serta minat belajar pada siswanya. Misalnya lagi, ketika terdapat anak yang kesulitan berhitung, namun sangat suka bernyanyi. Guru bisa berkreasi dengan lagu-lagu ringan yang mudah dihafal anak yang berisi tentang materi-materi hitungan.

Ingatlah bahwa jangan sampai kita memaksakan semua siswa agar cepat memahami materi yang kita berikan. Tetap bersabarlah dalam menghadapi kebiasaan dan gaya belajar masing-masing anak.

Ada sebuah pernyataan bahwa "pendidikan bukan merupakan proses pemaksaan kehendak orang dewasa dan guru kepada peserta didik". Memang benar bahwa pendidikan adalah hak bagi semua orang, tapi tidak dengan memaksakannya kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun