Mohon tunggu...
Fathina DwiMntini
Fathina DwiMntini Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hubungan antara Intensitas Penggunaan Paylater Terhadap Perilaku Konsumtif pada Remaja Indonesia di Era Digital.

18 Oktober 2025   07:10 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:56 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belanja Online E-commerce (Sumber:https://pin.it/61wyTrwUi)

Surakarta - Mengamati era serba digital saat ini, praktik jual-beli tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi juga dapat di lakukan dari layar ponsel. Belanja bukan lagi soal kebutuhan semata, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Menurut sebagian remaja, transaksi jual beli yang dilakukan di platform e-commerce sangatlah praktis dan menguntungkan, karena sebagian aplikasi belanja online menawarkan diskon, voucher, dan juga beberapa fitur pembayaran yang memudahkan pembeli untuk melakukan transaksi, satu diantaranya yakni “beli sekarang, bayar nanti” atau kerap didengar Paylater.

Dibalik kemudahan yang tampak menggoda, sebenarnya tersimpan jebakan halus, yaitu munculnya sifat konsumtif yang kian sulit dikendalikan. Laporan PEFINDO Biro Kredit (IdScore) mencatat, per-Februari 2025 jumlah pengguna aktif layanan Paylater di Indonesia telah mencapai 17,25 juta orang. Angka ini meningkat 25,53% di bandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai penyaluran kredit menembus Rp. 36,24 Triliun.

Pada kasus ini Provinsi Jawa Barat menempati posisi tertinggi pengguna Paylater, kemudian disusul oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Lonjakan yang signifikan ini membuktikan bahwa fasilitas kredit digital bukan lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan muda.

Menurut data dari Katadata Insight Center, kelompok usia 21-30 tahun menjadi pengguna Paylater terbanyak, yaitu sekitar 48,06% dari total pengguna nasional. Banyak dari generasi ini masih berstatus mahasiswa, dan mereka baru mulai mandiri secara finansial.

Sementara itu, survei dari Populix menunjukkan 63% milenial dan Gen Z sudah pernah menggunakan Paylater. Mayoritas dari mereka mengaku tertarik karena kemudahan transaksi, promo, dan potongan harga yang di tawarkan platform e-commerce

Kini remaja hidup dalam budaya visual yang kuat. Media sosial menjadi tempat untuk membangun identitas sosial dan berbagi cerita. Mereka menunjukkan identitas mereka melalui unggahan foto dan video, terutama mengenai gaya berpakaian, barang yang digunakan, dan tempat yang di kunjungi. Keinginan tampil “sempurna” di dunia maya kerap memicu perilaku konsumtif, apalagi dengan kemudahan akses kredit digital seperti Paylater. Faktor FOMO (Fear Of Missing Out) juga berperan besar, sebab para remaja menjadi takut ketinggalan tren, dari segi fashion, gadget, hingga gaya hidup. Dari sini mereka merasa perlu untuk membeli barang baru, padahal pembelian barang tersebut hanya bersifat impulsif bukan untuk kebutuhan nyata.

“Berbelanja bagi anak muda tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, sering kali hal itu menjadi sarana self-experession dan pemenuhan identitas sosial. Ketika platform digital menyediakan opsi ‘beli sekarang, bayar nanti’, hambatan finansial sementara akan menghilang sehingga kecenderungan konsumtif dan pembelian impulsif meningkat.” Jelas Lidia Wati, M.Psi., dalam sebuah diskusi yang membahas perilaku konsumtif remaja dan penggunaan Paylater. 

Mengapa remaja tergerak menggunakan Paylater?

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi remaja untuk menggunakan Paylater saat bertransaksi belanja online.

1. Promosi dan Diskon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun