Mohon tunggu...
Fathimah Zahroo
Fathimah Zahroo Mohon Tunggu... Relawan - Pembelajar yang suka nulis

Manusia memang tak abadi, namun karyanya akan selalu hidup. #Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Kita yang Insecure, kurang bersyukur, atau emang takut keluar zona nyaman?"

8 Juli 2020   14:03 Diperbarui: 8 Juli 2020   14:21 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Source from google

“Tapi nanti dibilang...”

“Aduh, bagus gak ya..”

“Aku pantas gak  sih jadi...”

Sadar tidak sadar kalimat-kalimat di atas seringkali menghiasi hari hari kita. Ketika niat sudah kuat untuk memulai sesuatu, terkadang otak merespon dengan berbalik menyerang apa yang sudah ada di dalam niat kita yang sudah jauh jauh hari ada di dalam lubuk hati kita. Hal itu lah yang kemudian menyebabkan dengan tidak sengaja, kita berucap “Bisa gak ya kira-kira..”

 Di era yang serba digital ini, kita dipaksa kemudian untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Melalui berbagai macam platform social media, kita dapat bertemu dengan beragam macam orang bahkan dari belahan dunia manapun. Ya, kecuali sama yang di beda planet ya! Haha. Dengan kondisi tersebut, ternyata sadar tidak sadar terkadang mempengaruhi pola hidup kita. Platform digital secara langsung juga dapat mempengaruhi keseharian kita, salah satunya social media tadi. Saking seringnya menonton atau sekedar melihat postingan orang yang kita follow, terkadang justru menjadi boomerang bagi pribadi. Keinginan untuk sama atau bahkan menjadi tidak percaya diri dengan apa yang dipunya.

Selain hal-hal diatas, yang kemudian sering mengganggu pikiran kita juga adalah terkait komentar. Setelah banyak orang mungkin muak dengan komentar orang di dunia nyata, mereka harus menerima hal tersebut juga di dunia maya. Eits tunggu! Komentar yang dimaksud disini semacam cletukan ya, bukan masukan atau nasihat. Kalau masukan dan nasihat, tentu itu harus kita terima dengan lapang. Cletukan yang sering dilontarkan misalnya, “Ah, biasa aja itu mah”, “Gitu aja bangga”, “ahelah gitu aja lebay”, “Itu mah masih mending punya gue” dan lain sebagainya. Bahkan sering dari kita kemudian mendapati orang-orang yang tutup akun, merasa insecure, stress dibully, atau bahkan sampai mengalami gangguan mental.

Ngomong-ngomong tentang insecure dan gangguan mental, kalian tau gak sih sebenernya apa itu mental illness? Dalam sebuah jurnal yang berjudul “MENTAL ILLNESS” karya Isti Rahmadhani dijelaskan bahwa Penyakit mental (mental illness) merupakan berbagai kondisi yang memengaruhi suasana hati, pemikiran, dan perilaku seseorang. Contoh penyakit mental adalah depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan dan perilaku adiktif. Penyakit mental sering terjadi pada siapapun tanpa melihat usia. Bahkan dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa 1 dari 5 orang dewasa mengalami mental illness pada waktu-waktu tertentu. Tetapi kebanyakan kasus dimulai lebih awal dalam kehidupan dan fase yang kemudian banyak mengalami mental illness adalah saat fase-fase remaja. Dimana saat itu kita mulai tertarik untuk mencoba hal-hal baru.

Lalu bagaimana dengan insecure? Kondisi insecure merupakan salah satu kondisi mental ketika kamu merasa cemas dan takut secara berlebihan sehingga kamu melakukan sesuatu dengan berhati-hati. Bahkan, terkadang orang yang mengalami insecure seringkali menaruh curiga pada orang lain maupun orang disekitarnya. Seorang yang mengalami insecure juga terkadang tidak menyadari bahwa dirinya sedang merasa insecure. Hal ini disebabkan rasa cemas dan takut yang sangat umum dirasakan oleh setiap orang. Dilansir dari Good Therapy, memang tidak ada penyebab pasti dari insecure ini. Ada beberapa hal yang kemudian bisa melatarbelakangi seperti, trauma masa lalu, memiliki masalah dalam penampilan, kepercayaan diri yang rendah, faktor ekonomi, faktor lingkungan, atau bahkan hubungan sosial. Namun yang pasti, jika rasa insecure ini tak kunjung diatasi dan diperbaiki maka akan berdampak pada gangguan mental atau mental illness yang sudah sempat kita singgung diatas. Jadi, jangan sampai sepelekan hal ini ya!

Nah, apa sih yang kemudian bisa kita lakukan? Ada beberapa hal yang  dapat teman-teman lakukan, diantaranya adalah :

1. Kenali diri sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun