Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puncak Terengkuh Sunyi

28 Oktober 2022   14:13 Diperbarui: 28 Oktober 2022   14:23 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pxfuel.com/id/free-photo-emuwg

Kaki-kaki lelah mendaki terjal gunung
Tebing menjadi saksi bersandar
Pandang nanar berselimut kabut
Perjalanan seorang diri adalah menyampak hampa
Ingin telah melampaui angan
Daya kalah oleh hasrat
Engah enyah
Tatapan seakan menelan puncak

Aku hanya ingin sendiri
Menelaah kisah teranyam waktu
Mengulang jejak
Membaui aroma yang tertinggal di udara
Keringat masih dalam ingat

Keheningan adalah nyanyian kalbu
Jatuh di jiwa
Merdu atau sumbang, telinga batin memaknai
Mata mencari bayang
Adakah dirimu berkelebat dalam lintas kenang
Rindu meniti sunyi
Membeku abadi di puncak yang terengkuh

Siapakah yang akan membawaku kembali?
Kembali ke ladang realita yang bersanding fatamorgana

SungePnoh, 28 Oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun