Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terjebak Longsor dan Hampir Mengalami Kecelakaan

3 September 2022   12:09 Diperbarui: 3 September 2022   12:59 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai di titik lokasi Panorama, di mana dari puncak ini kelihatan kerlap kerlip lampu di Kota Padang. Mobil-mobil minibus diarahkan ke Panorama ini, sementara mobil truk dan mobil tanki tetap di jalur semula. 

Pukul 21.15 WIB, dari lokasi Panorama kenderaan sudah mulai bergerak. Dan di sini kejadiaan naas terjadi. Ketika kepala mobil kami akan keluar dari lokasi Panorama, mobil tanki meluncur tanpa kendali karena rem blong.

Sopir kami dengan gerak reflek mundur, dan mobil tanki tersebut langsung menabrak beruntun  dua unit mobil sedan, satu unit minibus, dan satu unit mobil box tronton. Mobil tanki seperti makan kerupuk, kruk kruk dan mobil-mobil tersebut ringsek berat.

Jantung terasa copot, jika telat sepersekian detik saja, mobil kami pertama yang akan ditabrak mobil tanki. Beritanya bisa dibaca di sini.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Ambulans segera datang memberi bantuan untuk para korban. Jalan makin semrawut karena tabrakan beruntun ini.


Pukul 21.30.wib, ada sedikit ruang jalan untuk mobil ambulans lewat dan kami mengikuti mobil ambulans tersebut.

Alhamdulillah, pukul 22.30 WIB kami selamat sampai ke Kota Padang. Dari kejadian ini, jika terjadi longsor kita tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa. 

Namun jika berada tepat di titik longsor, jika tidak memungkinkan tetap di dalam mobil maka sebaiknya keluar dari mobil dan berjalan kaki dari titik longsor.

Misal, saya meminta tolong saudara untuk menjemput sangatlah sulit. Karena dari Kota Padang antrian juga panjang. Mau jalan kaki di tengah guyuran hujan, tidaklah mungkin. Kita hanya.bisa menunggu, antri, hingga bisa keluar dari kemacetan ini.

Kalau ada yang bilang, oh kami di kota besar sudah biasa macet sampai berjam-jam. Kondisinya beda, jalan di Sumatra beda dengan jalan di kota besar. Rawan longsor, rawan kecelakaan lalu lintas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun