2. Penetasan Telur BSF
Telur BSF kemudian ditetaskan dalam media/boks yang berisi dedak, dengan perbandingan untuk telur dengan berat 35 gr membutuhkan dedak fermentasi 1,5 kg, pelet 1 ons dan air secukupnya.
Setelah 2-3 hari telur akan menetas menjadi larva kecil.
3. Setelah larva berumur 5 hari baru dipindahkan ke biopond pembesaran.Â
Biopond adalah tempat pembesaran maggot BSF yang terbuat rangkaian kayu. Dalam biopond pembesaran inilah diisi dengan sampah organik. Dari 35 gram telur dibutuhkan 35 kg sampah organik tiap harinya.
4. Setelah 15 hari dalam biopond pembesaran maka maggot BSF siap dipanen
5. Maggot BSF siap dibungkus untuk menjadi pakan ternak
Dalam biopond pembesaran tersebut, ada maggot BSF yang menjadi prepupa. Prepupa adalah maggot yang masih bergerak namun sudah berwarna coklat/kehitaman.Â
Prepupa ini dalam waktu 7 hari akan menjadi pupa dan akan menjadi BSF/lalat hitam. Prepupa menjadi pupa lalu menjadi lalat hitam tidak membutuhkan makanan sampah organik lagi.
Setelah menjadi lalat hitam cukup diberi minum dengan disemprot air.Â
Lalat hitam betina dan jantan kemudian dikawinkan dalam kandang, dengan menyiapkan boks yang berisi aroma buah atau ikan agar mereka bertelur.Â
Lalat jantan akan mati setelah kawin dan lalat betina juga mati setelah bertelur. Begitulah fase metamorfosis yakni dari telur menjadi maggot, menjadi prepupa, menjadi pupa dan akhirnya menjadi lalat hitam dewasa.