Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

29 Hari Menunggu Kematian Menjemput

24 Agustus 2021   15:26 Diperbarui: 24 Agustus 2021   22:45 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-opoye

Dari ruang tunggu, pandang tertumpu pada lorong panjang nan sunyi
Begitu juga yang akan terjadi jika raga ditelan bumi
Sendiri
Aku menghitung hari
Vonis dokter, usiaku tersisa 29 hari lagi
Kulihat bayang di kaca jendela, putih pasi
Kuraba detak jantung yang kian lemah meniti nadi
Segala organ lelah ingin berhenti

Nafas payah kuhela
Kenapa mesti menunggu 29 hari? Kenapa tidak hari ini saja
Bau pil, rumah sakit lekat membalut raga
Tuhan, jemput aku hari ini. Terurai pinta

Esok, esok dan esok lagi
29 hari tak ada kematian menghampiri
Hari-hari adalah mengirim doa pengampunan diri
Seperti hari ini, duduk di beranda sambil menikmati mentari pagi
Tak ada tahlilan, tak ada gerimis tangis
Tuhan memberi satu kesempatan lagi
Entah hari ke berapa, aku dijemput mati

FS, 24 Agustus 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun