Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Kopi Arabika Kerinci

28 November 2020   22:20 Diperbarui: 28 November 2020   22:43 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto https://m.bisnis.com/foto/view/20200530/1246629/panen-kopi-arabika-kerinci/2

Beberapa teman pada tahun 2003 yang lalu mendirikan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal yang bergerak di bidang konservasi bernama Lembaga Tumbuh Alami (LTA), dan saya ikut didalamnya pada tahun 2007. 

Pada tahun 2010, muncul ide dari segenap pengurus lembaga untuk mengembangkan usaha kopi Arabika di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Sebagaimana Kayu Aro merupakan daerah pertanian yang subur dan selalu diidentikan dengan wilayah penghasil kopi. Secara umum kopi yang tumbuh di perkebunan rakyat di tanah Kayu Aro terbagi ke dalam 2 (dua) jenis, yakni kopi Arabika dan kopi Robusta.

Kopi Robusta dan Kopi Arabika (Sumber foto https://bacaterus.com/perbedaan-kopi-arabika-dan-robusta/
Kopi Robusta dan Kopi Arabika (Sumber foto https://bacaterus.com/perbedaan-kopi-arabika-dan-robusta/

Di reksa wilayah Kayu Aro, kopi Arabika dapat ditemukan pada dataran tinggi 900 mdpl. Sedangkan untuk kopi Robusta dikembangkan oleh petani pada daerah dengan ketinggian di bawah 900 mdpl.

Kopi Arabika yang dikembangkan di Kabupaten Kerinci berasal dari varietas sigalar utang, Andung Sari 1, Borbor, S 795, P 88. Kopi Arabika varietas tersebut dapat berproduksi pada umur 18 bulan, setelah pindah ke lahan tanam yang baru.

Pada perjalanannya, karena usaha pengembangan kopi Arabika ini membutuhkan biaya yang cukup besar, maka LSM kami mendirikan sebuah Perseroan Terbatas/PT yang dapat bekerjasama dengan PT lainnya.

Tak lain, karena LSM kami punya tujuan bahwa pengembangan kopi Arabika di tingkat lokal ini nantinya bisa menembus pasar ekspor ke luar negeri.

Usaha pengembangan kopi Arabika ini dimulai dari pembelian bibit dari daerah Gayo, Aceh, lalu dilakukan pembibitan disebuah lahan di Desa Sungai Lintang (Kayu Aro Barat-Kerinci), baru kemudian bibit kopi ini dibagikan ke petani wilayah Kayu Aro, Kerinci.

Adapun perjanjian kerjasama pihak PT dengan pihak petani adalah bila kelak kopinya berbuah, setelah dipetik hasilnya mesti dijual kepada PT . Selebihnya, pihak PT juga tidak memperbolehkan petani menggunakan pupuk kimia pada saat menanam kopi.

Ya, sebagaimana pihak PT dan LSM punya concern pada konservasi.

Pengembangan kopi Arabika ini juga dilakukan sebagai langkah pencegahan petani merambah hutan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Jadi, petani dilarang menanam dalam kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat. Jika terjadi pelanggaran misalnya ada yang menanam dalam kawasan, maka petani tersebut dicoret sebagai petani binaan/tidak dibeli kopinya.

Hal ini diejawantahkan sebagai salah satu bentuk keterlibatan petani pada konservasi. Selain, mencegah terjadinya kerusakan pada tanah akibat penggunaan pestisida dan herbisida yang berlebihan, misalnya.

Perlu untuk kita ketahui juga bahwa, ada banyak keluhan dari konsumen kopi dari luar negeri tentang produk kopi dalam negeri, ihwal petani kita masih memakai pupuk kimia. Bahkan adakalanya produk kopi yang memakai pupuk kimia juga ditolak konsumen, karena mereka lebih memilih produk yang menggunakan pupuk organik.

Pabrik milik PT ini mengolah kopi yang dibeli langsung dari petani. Tentu saja sebelum di ekspor, standar dan mutu kebersihan sudah dijaga dengan baik. Petani kopi di Kayu Aro rata-rata menyetor kopi 10 ton per harinya.

Saya sendiri tidak terlibat pada PT ini, karena sejak tahun 2017 saya sudah mengundurkan diri dari LSM tersebut. Namun, sampai saat ini saya tetap mendukung pengembangan Kopi Arabika Kerinci ini.

Lokasi pabrik kopi ini terletak di Sungai Lintang, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci. Pabrik Kopi ini juga menerapkan system recycle (dari kopi kembali ke kopi). Begitupun dengan limbah dan ampas kopi dari olahan pabrik dijadikan pupuk organik.

Tempat penjemuran kopi/Foto Fatmi Sunarya
Tempat penjemuran kopi/Foto Fatmi Sunarya

Untuk saat ini Pabrik Kopi Arabika di Kerinci lagi gencar-gencarnya melakukan ekspor produk kopi ke luar negeri. Mereka bekerjasama dengan dua perusahaan besar di negeri Paman Sam, Amerika.

Perusahan Amerika ini juga memiliki cabang di Eropa, seperti Inggris dan Jerman. Selebihnya, produk kopi ini dijual di dalam negeri, termasuk menjalin kerja dengan Starbucks.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Saya beberapa yang waktu lalu sempat berkunjung ke Pabrik Kopi Arabika ini. Di sana saya menyaksikan aktivitas pabrik dari mulai dari penjemuran kopi basah, pengelupasan kulit kopi hingga sewaktu penjemuran. 


Dan sebelum pulang, saya menikmati secangkir kopi Arabika panas yang sedap nun aromanya menampar bulu hidung. Kopi Arabika memiliki kandungan gula 2 kali lipat dibandingkan kopi Robusta lho. 

Jadi sebaiknya tidak ditambah gula, kecuali saya yang merasa kurang manis. Aroma kopi Arabika memiliki aroma buah-buahan karena kadar asam yang lebih tinggi dari kopi Robusta.

Mesin pengelupasan kulit kopi/Foto Fatmi Sunarya
Mesin pengelupasan kulit kopi/Foto Fatmi Sunarya

Ampas kulit kopi/Foto Fatmi Sunarya
Ampas kulit kopi/Foto Fatmi Sunarya

Semoga usah Kopi Arabika konservasi ini semakin maju berkembang dan jaya. Saya juga berharap, semoga keberkahan dari usaha kopi ini turut dirasakan oleh petani di bawah. Aamiin

Terima kasih. Salam Ngopi!


Fatmi Sunarya, 28 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun