Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Religi ke Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah

17 Juli 2020   14:03 Diperbarui: 18 Juli 2020   00:37 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Keramat ini unik dengan bentuk atap tumpang tiga dengan puncak atap berupa mustaka berbentuk bawang. Ornamen-ornamen masjid dari kayu. Ukiran kayu dengan hiasan sulur-suluran sangat menarik bagi penulis untuk di potret. 

Luas bangunan Masjid Keramat berukuran 27 x 27 m. Dinding masjid ada yang masih terbuat dari kayu dan ada yang terbuat dari semen/tembok. Atap mulanya dari ijuk diganti dengan atap seng. Ornamen berbentuk mata tombak berwarna hijau, merah dan kuning lebih dominan menghiasi dinding luar Masjid Keramat.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi.Sunarya
Foto Fatmi.Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Seperti sudah dijelaskan bahwa Masjid Keramat memiliki atap tumpang tiga, sehingga Masjid Keramat mempunyai 25 tiang sebagai penyangga, 20 tiang penyangga atap yang pertama terletak di dinding, 4 tiang sebagai penyangga atap kedua dan 1 tiang utama penyangga atap ketiga berada tepat ditengah Masjid Keramat. 

Sumber foto https://gpswisataindonesia.info/2016/03/masjid-keramat-koto-tuo-kerinci-jambi/
Sumber foto https://gpswisataindonesia.info/2016/03/masjid-keramat-koto-tuo-kerinci-jambi/
Pada umumnya masjid tua di Kerinci memiliki bedug berukuran besar, begitu juga Masjid keramat memiliki 3 buah bedug. 2 bedug tersimpan di dalam masjid dan 1 bedug berada di luar masjid.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Sayangnya penulis tidak bisa memotret bagian dalam Masjid Keramat, karena di masa pandemi masjid-masjid ditutup dan hanya dibuka di waktu shalat saja. Kalau sebelum masa pandemi, masjid-masjid biasanya terbuka 24 jam. 

Banyak aktivitas yang dilakukan di masjid, misalnya belajar mengaji bagi anak-anak, pengajian Majlis Taklim Ibu-ibu atau pengajian bagi kaum Bapak/Pemuda di malam hari. Tapi di masa pandemi aktifitas ini terhenti dan masjid hanya dibuka untuk Sholat saja.

Masjid Keramat juga masuk dalam Cagar Budaya yang dilindungi Undang-undang no 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Keberadaan Masjid Keramat yang terletak di tengah pemukiman, sehingga tersembunyi oleh rumah-rumah penduduk yang mengelilinginya. Pemandangan ini agak jomplang dengan rumah-rumah beton milik penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun