Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menarilah Bersamaku

5 April 2020   19:30 Diperbarui: 5 April 2020   19:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi www.idntimes.com

Setiap tengah malam,
Dia terbangun
Dia mulai menari
Bermacam tarian
Dia berbisik,
Kami akan menari, aku dan Ibu
Aku ingin seperti Ibu
Cantik dan pandai menari

Dia mulai terbuai tarian
Sambil tertawa riang
Saling berpelukan
Saling berpegangan
Kakinya lincah ke kiri ke kanan
Tubuh lemah gemulai
Tarian usai
Dia kembali tertidur
Dengan badan berpeluh

Benarkah dia menari dengan Ibunya?
Yang terlihat dia hanya menari sendirian
Ibu gadis cilik telah lama berpulang
Mungkin saja, dia masih melihat bayang si Ibu disini

Dia kembali mengigau,
Menarilah bersamaku Ibu

@fatmisunarya, 5 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun