Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulang Kampung ke Pulau Bangka, Nostalgia Masa Kecil

3 April 2022   13:00 Diperbarui: 3 April 2022   13:12 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelap semakin pekat ketika kami meninggalkan tempat itu untuk kembali menuju ke Kota Belinyu. Masih tetap dengan ingatan kuliner nostalgia, kami melangkahkan kaki ke “Kutub Utara” kedai jadul yang menjual kopi dan es kacang merah serta kue bolu khas Bangka. Enaaaak pake banget ...

Es kacang merah dan kopi serta kue2 bolu - Foto pribadi
Es kacang merah dan kopi serta kue2 bolu - Foto pribadi

Sebelum pulang ke Pangkal Pinang, kami mampir di toko oleh2 untuk membeli krupuk dan kemplang (krupuk panggang yang dimakan dengan cocolan sambal terasi) yang terbuat dari ikan/udang/cumi, kue nanas, gula aren kawung, kue lintak (kue kering aroma kayu manis), terasi dan rusip (ikan/udang kecil yang diawetka) untuk tambahan masakan khas Bangka atau sebagai teman makan lalap dan nasi (katanya enak, tapi saya belum pernah mencicipi).

Kue nanas mirip nastar - Foto pribadi
Kue nanas mirip nastar - Foto pribadi

Mengingat perjalanan sekitar 3 jam ke Pangkal Pinang (malam hari penerangan sepanjang perjalanan agak kurang, sehingga mobil harus berjalan agak pelan) maka kami tetap mencari makan malam seafood di warung kaki lima sekitar toko oleh2.

Hasil karya pemuda setempat - Foto pribadi
Hasil karya pemuda setempat - Foto pribadi

Sibling aselik Pulau Bangka berfoto di Danau Pading dekat Koba Bangka Tengah
Sibling aselik Pulau Bangka berfoto di Danau Pading dekat Koba Bangka Tengah

Besoknya, usai santap siang di salah satu restoran dekat bandara, kami menuju Koba, terletak di Bangka Tengah, dari situ diperlukan waktu sekitar 1 jam lagi untuk mengujungi Danau Pading, danau buatan bekas galian PT. Koba Tin yang sejak pandemi diusahakan oleh para pemuda masyarakat sekitar untuk dijadikan objek wisata dan hal ini diapresiasi oleh pemerintah. Objek wisata yang dilengkapi dengan toilet, warung2 serta spot2 foto khas pemuda/i termasuk perahu untuk berkeliling kolong. 

Pemandangan indah dengan latar belakang “danau kolong” dan perbukitan di belakangnya. Bukti bahwa pembangunan masyarakat dapat dimulai dari masyarakat untuk masyarakat, tidak perlu terlalu menunggu bantuan pemerintah.

Kulong Biru - Foto pribadi
Kulong Biru - Foto pribadi

Karena ingin mengejar satu objek wisata lagi yang dinamakan “Kulong Biru” di Desa Nibung Bangka Tengah. Tiba di sini, sudah gelap, tapi karena jarak sekitar 40 menit dari Danau Pading, maka kami tetap meneruskan perjalana ke sini. Ya, memang sulit melihat jelas dalam rembang senja, tapi setidaknya ada gambaran mengenai tempat ini. Sama seperti Danau Pading, lokasi bekas kolong yang dijadikan objek wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun