Mohon tunggu...
Farhan S. Afifi
Farhan S. Afifi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Jadilah seseorang yang berbeda, karena yang berbeda itu istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Turki Utsmani dan Runtuhnya Imperium Mamluk di Timur Tengah

24 Juli 2020   07:34 Diperbarui: 24 Juli 2020   20:49 5896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sultan Salim dengan Pasukan Yanissari. realmofhistory.com

"Menyerah dan memerintah Mesir sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Utsmaniyah atau melawan dan menghadapi kehancuran total"

Bagi seorang sultan Mamluk, menyerah bukanlah sebuah pilihan. Meskipun rasa takut dalam diri Tumanbay muncul setelah membaca surat dari Sultan Salim. 

Dalam upayanya menjaga keamanan dan ketertiban tentara maupun penduduk kota, Tumanbay mengeluarkan undang-undang tentang pelarangan hashish (minuman keras dan narkoba) dengan ancaman hukuman mati.

Dengan beredarnya isi surat Salim kepada Tumanbay, menimbulkan kepanikan dan kegelisahan di tengah masyarakat Kairo. Situasi kairo mulai tidak kondusif ditambah Penduduk Kairo yang gelisah mengabaikan perintah sultan dan mencoba melupakan ancama serangan pasukan Utsmaniyah dengan mengkonsumsi hasish.

Kondisi ini diperburuk dengan kabar penaklukan Kota Gaza oleh pasukan Utsmaniyah yang telah beredar luas di tengah masyarakat kota. dimana 1000 warga sipil di hukum mati. 

Pada januari 1517, pasukan Utsmani bersiap memasuki Mesir dan berbaris menuju ibu kota Mamluk. Di sisi lain, Tumanbay berhasil mengumpulkan sekitar 20.000 pasukan yang bisa dikerahkan menghadapi serangan Utsmani. 

Belajar dari pengalaman di pertempuran Marj Dabiq, dalam menghadapi pasukan artileri Utsmani yang dipersenjatai senapan, sistem militer abad pertengahan harus ditinggalkan. 

Pertempuran Ridaniyah dan runtuhnya Dinasti Mamluk. 

"pertempuran yang luar biasa, menyebutkannya saja mampu menghujamkan rasa takut ke dalam hati setiap manusia dan kengeriannya mampu meluluhkan akal sehatnya".  Begitulah Ahmad ibnu Iyas dalam bukunya Bada'i 'al-zuhur fi waqa'i 'al-duhur menggabarkan dahsyatnya Pertempuran.

Pada 22 januari 1517, pasukan Sultan Salim berhasil memasuki pinggiranan utara Kairo. Tumanbay mulai mempersenjatai sebagian besar pasukannya dengan senapan serta mempersiapkan 100 kereta kuda berisi meriam ringan. 

Pada keadaan genting ini muncul keputusasaan dalam tubuh pasukan Mamluk, keputusasaan ini muncul karena memang sebagian besar dari mereka hanya pasukan relawan yang kurang berpengalaman dan tidak bisa diandalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun