Mohon tunggu...
Farhan Risyad Razaq
Farhan Risyad Razaq Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan dari Universitas Brawijaya, Studi yang ditempuh adalah Ilmu Administrasi Publik.

"if i had remained invisible, the truth would stay hidden" -Lana Wachowski Halo! Saya farhan senang bisa berbagi hal-hal yang bermanfaat, semoga semua tetap waras, trus jaga akal sehat dengan perluas wawasan. Emang lana wachowski bukan hanya seseorang yang menciptakan film yang keren kayak the matrix, tapi juga punya keresahan yang ingin disampaikan. semoga di platfom ini kita semua menikmati keresahan kita masing-masing. selamat beresah ria!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Plastik Melalui Kacamata Para Pedagang

2 Desember 2022   08:42 Diperbarui: 2 Desember 2022   08:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Rata-rata pesanan Nuerel berasal dari Depok, tetapi ia hanya melayani kiriman antar kota kalau pembeli berbelanja diatas sepuluh kilogram. Sebelum dikirim tentunya terdapat proses pembungkusan. Perempuan asal Bogor itu membungkus barang dagangannya menggunakan kantung kresek besar, kemudian kantung kresek itu baru ia masukan karung yang dalamnya sudah berisi kantung kresek seukuran karung tersebut. Katanya ia beli kantung kresek itu di halaman depan gedung pasar. Ketika ditanya tentang perkiraan plastik yang ia beli dalam sebulan, dirinya menjawab tidak tau karena tidak pernah menghitungnya.

Setelah berkeliling sekitar lantai dasar, suasana pasar masih tetap sepeti saat saya masuk tadi. Suara adzan berkumandang melalui pengeras suara dalam gedung Pasar Kebon Kembang Blok F. Banyak orang mulai bergiliran menuju musholla di lantai basement. Pedagang di kios bergantian dengan temannya membeli makan di warung padang depan gedung Pasar Kebon Kembang.

Saya kembali menuju halaman depan gedung Pasar Kebon Kembang Blok F. karena berdasarkan informasi dari banyak pedagang, hanya terdapat satu toko plastik didalam gedung Pasar kebun kembang blok F. artinya, para pedagang tidak perlu jauh-jauh membeli plastik. Cukup beberapa langkah ia sampai pada kios tersebut.

Di kios plastik saya bertemu dengan ibu-ibu paruh baya. Ibu itu sedang duduk memakai masker menunggu pembeli datang. Orang-orang memanggilnya "cici" karena perawakannya yang chinese membuat dirinya dipanggil seperti itu. Saya langusng menyapa ibu itu, sapaannya di bales dengan senyum dan pertanyaan, katanya, "ada apa dek". Ibu itu malu-malu ketika saya mengutarakan maksud saya---bertanya soal penjualannya. Sambil sedikit tertawa, ia berkata, "udah  itu aja tukang elektronik". saya beruaha membalas candaanya, tujuannya untuk membuat ibu paruh baya itu nyaman sehingga mau untuk banyak ditanya.

Akhirnya ibu itu terbuka untuk ditanya, katanya, "emang mau tau apa dek". Cici penjual plastik itu, mengutarakan kalau orang paling sering membeli karung dan tali rapiah. Karung bisa terjual sebanyak 5000 lembar per bulan sementara tali rapiah bisa laku sampai 20 bal, 1 bal isinya 15 jubel tali rapiah, kalau dikalikan totalnya  300 jubel tali rapiah terjual dalam satu bulan. Sementara, Kantung kresek terjual sebanyak 10 bal, 1 balnya bisa berisi 25-40 pcs. Jika di totalkan jumlahnya 350 pcs kantong kresek  terjual di pasar itu. Katanya," alhamduliah ini rezeki ibu".

Para pedagang di Pasar Kebon Kembang Blok F menjawab serampak dan senada, terutama untuk pedagang grosiran, bahwa plastik memiliki fungsi kedap air yang berguna untuk mengirim barang antar kota. Lori sudah membuktikan, dirinya pernah menggunakan kertas semen dan mudah robek, akhirnya pengunannya ditinggalkan.

Para pedagang tidak melihat ada meterial yang lain punya fungsi yang sama seperti plastik. Bahannya yang murah, mudah dan praktis alasan pedagang untuk memakai plastik. Tentu pedagang bukannya tidak tau, kalau plastik mencemari lingkungan. Tetapi semuanya merasa keadaaan memaksa membuat dirinya memakai plastik. Di situasi itu pedagang tidak menghiraukan sosialisasi, semuanya menunggu solusi dari pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun