Mohon tunggu...
Farhan Hidayat
Farhan Hidayat Mohon Tunggu... Belajar Sosial

Saya percaya bahwa kata-kata yang baik bisa menggerakkan, dan aksi nyata bisa menginspirasi. Mari tumbuh bersama dalam kebaikan — melalui kata, aksi, dan perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wakaf Alat Laboratorium: Gerakan Baru dari Gerakan Ayo Peduli Sesama untuk Revolusi Sains di Pesantren

7 Oktober 2025   20:39 Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beberapa santri menjadi peneliti (Sumber: editan sendiri)

Kita sedang hidup di era di mana kecerdasan buatan, robotika, dan bioteknologi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, banyak santri yang bahkan belum pernah memegang pipet atau mengukur larutan asam-basa.

Ketimpangan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan kurikulum baru, tetapi juga dengan infrastruktur ilmu yang memadai.
Gerakan seperti wakaf alat laboratorium dapat menjadi jembatan antara idealisme dan realitas.

Pesantren perlu berani beradaptasi tanpa kehilangan ruhnya.
Karena sejatinya, Islam sendiri menempatkan ilmu sebagai jalan menuju kemuliaan.
Dalam sejarah Islam klasik, ilmuwan seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Al-Biruni adalah contoh bahwa sains dan iman dapat bersinergi.

Kini, tugas generasi kita adalah menghidupkan kembali tradisi itu melalui langkah-langkah kecil namun berdampak.

Gerakan yang Tumbuh dari Kesadaran

Menariknya, APS tidak memosisikan diri sebagai lembaga filantropi besar.
Mereka memulai dengan membangun jejaring kecil: guru, santri, dosen muda, dan relawan pendidikan.
Setiap langkah dikembangkan berbasis riset kebutuhan lapangan.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa perubahan tidak harus menunggu dana besar, tetapi dimulai dari kesadaran bersama bahwa ilmu harus difasilitasi.

Seperti dikatakan Farhan Hidayat,

"Wakaf alat laboratorium bukan tentang besarnya barang yang diberikan, tapi tentang nyala pengetahuan yang ditimbulkan."

Harapan Dari Ruang Eksperimen ke Ruang Peradaban

Ketika santri melihat mikroorganisme pertama kali di bawah mikroskop, ia tidak hanya belajar biologi.
Ia sedang belajar tentang kebesaran Sang Pencipta.
Ketika ia menghitung gaya gravitasi, ia belajar bahwa setiap hukum alam tunduk pada kehendak-Nya.

Inilah yang disebut integrasi ilmu: di mana sains tidak memisahkan iman, dan iman tidak menutup diri dari sains.

Gerakan wakaf alat laboratorium adalah simbol kecil dari mimpi besar:
membangun generasi santri yang berilmu, beriman, dan berdaya saing.

Cahaya Baru dari Pesantren

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun