"Ayo ikut saja, akan kuberikan hadiah untukmu"Â
Seorang anak kecil itu dibawa oleh seorang berjubah putih. keduanya berjalan beriringan menuju kesuatu tempat.
"Nah sekarang, kamu telah sampai di rumah"Â
Sang anak kecil itu  bingung menanggapi pernyataan seseorang yang baru saja membawanya. Seumur-umur ia belum pernah mengenal kata rumah.  Semenjak ia dilahirkan di dunia, belum pernah sekalipun ibunya menyebut tempat yang ditinggalinya sebagai rumah, yang ada hanyalah rumah Tuan dan budak tidak memilikinya.
Seseorang menyambut kedatangan mereka berdua, mempersilahkan keduanya masuk. Dan buru-buru pergi ke belakang guna mempersiapkan hidangan di meja.Â
"Nak, ini adalah hadiah yang akan kuberikan padamu"Â
Sang anak laki-laki masih saja tidak mengerti hadiah apa yang akan ia peroleh.
Sesaat sebelum seseorang dihadapannya mengangkat badannya. Seseorang yang baru saja pergi ke belakang kembali. Tangannya  membawa hidangan dan meletakkannya di meja. Ia ikut duduk dihadapan mereka berdua.Â
"Jadi hadiah yang ingin ku berikan adalah akan kuangkat kau sebagai anakku. Dan seorang didepanmu adalah ibumu. Kamu berhak mendapatkan makanan yang tersaji diatas meja. Bagaimana menurutmu?"Â
Seorang anak laki-laki itu mendadak menitikan air mata dan  tersenyum bahagia, ia langsung  mengangguk, menerima tawaran dari seseorang dihadapannya. Tak lupa ia ucapkan beribu terima kasih karena telah mengangkatnya sebagai seorang anak.Â
Seorang anak laki-laki itu bernama Zaid yang diangkat oleh Nabi saat hari raya idul Adha.