Mohon tunggu...
Fanni Rizky Adharani
Fanni Rizky Adharani Mohon Tunggu... Lainnya - Hi!

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM Indonesia

28 Januari 2021   15:32 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika WHO ( World Health Organization ) mendeklarasikan COVID19 sebagai pandemi, hal ini menunjukan bahwa dunia benar -- benar menghadapi masalah yang serius. Pandemi mempengaruhi banyak hal yang ada di kehidupan sehari -- hari, terutama dalam sektor ekonomi misalkan saja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

UMKM dalam perekonomian Indonesia dapat dikatakan memiliki peran yang sangat penting, hal ini disebabkan karena UMKM memiliki kontribusi yang cukup besar dan krusial bagi perekonomian negara. Telah dijelaskan oleh Bappenas terkait peran UMKM di Indonesia, yang terdiri dari :

  • Perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
  • Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
  • Penyedia jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonnomi produktif.

Pandemi membuat UMKM di Indonesia berada dalam kondisi  yang sulit. Berdasarkan hasil survei dan Kementrian Keuangan, secara umum sejak Maret 2020 UMKM mulai mengalami penurunan omzet. Bersumber dari data Bappenas, masalah terkait berkurangnya permintaan merupakan masalah yang paling banyak dihadapi UMKM selama pandemi. Masalah non keuangan lainnya yang dihadapi ialah meningkatnya harga bahan baku, kesulitan melakuukan distribusi dan juga kesulitan memperoleh bahan baku.

Pendapatan usaha mengalami penurunan yang  cukup tinggi selama pandemi merupakan salah satu penyebab utama UMKM merasakan kesulitan, besarnya penurunan berkisar antara 40% hingga 80%. Menurut data, pendapatan mulai menurun pada bulan Maret 2020 dan mengalami pendapatan terendah pada bulan April.

Masalah lain yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Indonesia ialah terkait keuangan yaitu pengeluaran tetap. Menurut data Bappenas, gaji pekerja menempati posisi dengan besar tertinggi terkait masalah keuangan yang dihadapi oleh UMKM selama pandemi ini.

 Berkurangnya permintaan menyebabkan menurunnya pendapatan sehingga hal ini dapat menjadi kendala bagi para pelaku UMKM untuk membayar gaji pekerja. Mengikuti turunnya pendapatan, margin keuntungan juga mengalami penurunan sebesar 40 hingga 89%.

Para pelaku UMKM harus dapat beradaptasi dengan kondisi baru setelah adanya pandemi ini, agar tetap dapat terus bergerak. Langkah -- langkah yang diambil pelaku usaha misalnya saja memanfaatkan penggunaan media sosial dalam memasarkan produknya. Dengan memaksimalkan pemanfaatan media online ini, diharapkan dapat membantu usaha dalam masa pandemi.

Pemerintah telah menyediakan bantuan bagi para pelaku UMKM dan diharapkan pada tahun 2021 para pelaku usaha mencapai kestabilan. Serta penyaluran bantuan merata dan terserap dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun