Mohon tunggu...
Fanni Carmila
Fanni Carmila Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumahtanga. Mantan wartawan. Wiraswasta. Hobi mengarang

Asyik kalau bisa berkomunikasi dengan orang yang punya hobi sama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gaun Malam buat Nona Liu

2 Februari 2024   13:53 Diperbarui: 10 Februari 2024   21:23 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia memandangku dengan nanar, mirip seorang pedagang yang harta kekayaannya habis terbakar. Kemudian meraih bahuku dan mengguncangkannya dengan kasar.

"Engkau tahu betapa pentingnya kencanku kali ini. Engkau harus melakukan sesuatu untukku agar lelaki tua itu merasa aku cukup layak untuknya!"

Melihat keadaannya yang memelas kurengkuh tubuhnya. Memeluk sambil mengusap punggungnya.

"Tidak apa-apa," bujukku untuk meredakannya. "Aku akan menyiasatinya dengan memasang penahan dada dari kawat dan menyamarkan bagian pinggang agar nampak ramping. Engkau masih sangat cantik nona Liu."

Rupanya ia mulai termakan bujukanku. Terhenyak di sofa reyot yang sering kugunakan merebahkan diri bila selesai bekerja.

"Engkau satu-satunya lelaki paling baik kepadaku tanpa mengincar tubuhku," sanjungnya dengan napas tersengal.


Aku tidak menanggapinya. Kualihkan perhatianku kepada kain yang dia bawa. Aku bermaksud merancang baju tradisional ciongsam yang akan membuatnya tampak anggun dan berkelas. Dengan kerah tinggi guna menopang lehernya yang jenjang.

"Aku akan pergi tiga malam," ujarnya lebih lanjut. Kali ini nadanya lebih datar, pertanda membaiknya suasana hati. "Bagaimana bila Xia-Xia kutitipkan kepadamu? Aku akan membayarnya untuk itu."

"Aku akan senang melakukannya," jawabku berbalik menghadapnya. "Engkau tidak usah bertindak berlebihan."

Sebelum beranjak nona Liu meraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat.

"Seandainya lelaki itu tak bersedia menerima anakku, maukah engkau memeliharanya untukku? Aku tidak akan pernah lupa mengirimkan uang bulanan untukmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun