Mohon tunggu...
Fandee Tsario Effendi
Fandee Tsario Effendi Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas Artikel Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perselisihan Antara UK dan UE Terkait Vaksin AstraZeneca

22 April 2021   22:30 Diperbarui: 22 April 2021   22:52 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun indikasi penggumpalan darah akibat efek samping vaksin Astrazeneca bisa dijelaskan dalam beberapa hal. Salah satunya, kasus orang yang mengalami cerebral venous sinus thrombosis (CVST) juga diketahui mempengaruhi terjadinya penggumpalan darah. penggumpalan darah menyumbat vena pada otak, yang fungsinya menyalurkan darah yang kandungan oksigennya rendah ke jantung. 

Jika aliran darah tidak lancar, tekanan pada otak akan meningkat dan di kawasan itu bisa terjadi pendarahan. Sehingga hal ini membuktikan bahwa penyebab penggumpalan darah pada pasien yang telah di vaksin Astrazeneca tidak sepenuhnya benar dan masih memerlukan investigasi lebih lanjut.

Dampak lainnya adanya penurunan minat terhadap vaksin AstraZeneca dapat meningkatkan tekanan pada UE untuk membatasi lebih banyak ekspor pada vaksin lainnya seperti Pfizer, J&J, Novavax, dan lainnya yang akan diproduksi dalam jumlah besar di negara-negara UE. Dengan kata lain, nasionalisme vaksin di luar Eropa berdampak serius pada gambaran vaksinasi global.

Uni Eropa masih tertinggal dari AS dan Inggris dalam memvaksinasi penduduknya. Sebagian karena kelambanannya dalam memesan dan menyetujui vaksin, tetapi sampai batas tertentu juga karena potensi ketergantungan yang berlebihan pada vaksin AstraZeneca.

Tetapi pertanyaan tentang siapa yang harus mendapatkan vaksin, Inggris atau UE, sebenarnya merupakan kontroversi yang harus dihindari. Nasionalisme vaksin yang ditakuti akan terjadi jelas terlihat di sini, dan jika dibiarkan akan menimbulkan permasalahan baru yang akan menghambat koordinasi respon terhadap pandemi yang ditakutkan akan dapat mengakibatkan kegagalan dalam mendistribusikannya vaksin secara menyeluruh.

Referensi :


Aditya Goenkya. 2021 .What is behind the EU's dispute with AstraZeneca over COVID-19 vaccines?. Melalui theconversation.com, https://theconversation.com/what-is-behind-the-eus-dispute-with-astrazeneca-over-covid-19-vaccines-154161 Diakses, 3 April 2021

Alex Berry, Katja Sterzik. 2021 .Vaksin AstraZeneca: Apa Masalah Sebetulnya Dengan Trombosis?. Melalui dw.com, https://www.dw.com/id/vaksinasi-astrazeneca-penyebab-trombosis/a-56930819 Diakses, 3 April 2021

BBC. 2021 . Covid: Vaksin AstraZeneca tak digunakan untuk usia di bawah 30 tahun di Inggris karena 'risiko sangat jarang' penggumpalan darah. Melalui bbc.com, https://www.bbc.com/indonesia/dunia-56342563 Diakses, 3 April 2021

BMJ. 2021. Covid-19: WHO warns against "vaccine nationalism" or face further virus mutations. Melalui bmj.com, https://www.bmj.com/content/372/bmj.n292 Diakses, 3 April 2021

EMA. 2021. COVID-19 Vaccine AstraZeneca. Melalui ema.europa.eu, https://www.ema.europa.eu/en/documents/product-information/covid-19-vaccine-astrazeneca-product-information-approved-chmp-29-january-2021-pending-endorsement_en.pdf Diakses, 3 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun