Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Disintegrasi Dunia Islam: Antara Kelemahan Internal dan Rekayasa Eksternal

11 Oktober 2025   20:40 Diperbarui: 11 Oktober 2025   17:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi seperti OKI (Organisasi Kerjasama Islam) belum mampu menjadi kekuatan geopolitik sejati. Ia masih lemah secara ekonomi dan politik karena perbedaan kepentingan 

antaranggota.

Dunia Islam tidak bodoh --- tapi dijebak dalam sistem global yang membuatnya lemah.

Ketika elitnya korup, rakyatnya miskin, dan medianya dikuasai kepentingan luar, setiap perbedaan kecil bisa menjadi bara besar.

Musuh sejatinya bukan antarumat, melainkan sistem yang memastikan agar mereka tak pernah benar-benar merdeka.

Selama minyak, gas, dan jalur perdagangan utama masih berada di tangan negara Islam, dunia luar tak akan membiarkan kawasan itu tenang.

Persatuan bukan hanya soal doa, tapi soal kesadaran politik --- bahwa musuhnya bukan sesama Islam, tapi kekuasaan yang hidup dari perpecahan mereka.

Referensi

*Brzezinski, Z. (1997). The Grand Chessboard: American Primacy and Its Geostrategic Imperatives. New York, NY: Basic Books.

*Chomsky, N. (2012). Hegemony or Survival. New York, NY: Metropolitan Books.

*Esposito, J. L. (2016). Islam and Political Development. Oxford, UK: Oxford University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun