Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Disintegrasi Dunia Islam: Antara Kelemahan Internal dan Rekayasa Eksternal

11 Oktober 2025   20:40 Diperbarui: 11 Oktober 2025   17:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Kepentingan Asing di Balik Perang

*Irak (2003--kini): Invasi AS menggulingkan Saddam Hussein bukan karena demokrasi, tetapi karena minyak. Setelahnya, konflik Sunni--Syiah dibesar-besarkan untuk memecah kekuatan nasional.

*Suriah & Libya: Persaingan antara Rusia, AS, Turki, Iran, dan negara Teluk menjadikan perang saudara sebagai ajang uji senjata dan pengaruh.

*Sudan: Pertarungan pengaruh antara UEA, Mesir, dan kekuatan Barat di balik pasokan emas dan akses Laut Merah.

2.Eksploitasi Identitas Agama dan Suku

Identitas Islam, Sunni--Syiah, Arab--Afrika, atau moderat--radikal, sering dipelintir untuk menciptakan rasa saling curiga. 

Padahal perbedaan ini semestinya menjadi kekayaan budaya, bukan alat politik.

3.Ketergantungan Struktural

Banyak negara Islam bergantung pada pinjaman, bantuan militer, atau investasi dari luar. 

Hal ini membuat keputusan politiknya sering disetir oleh kepentingan donor, bukan rakyatnya sendiri.

4.Kegagalan Persatuan Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun