Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ceasefire Trap 2025: Pola Manipulatif Israel & Tantangan Keamanan Kemanusiaan

11 Oktober 2025   10:18 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gaza yang hancur lebur (Sumber gambar: Grok)

2.Analisis data citra satelit --- menggunakan penelitian Active InSAR monitoring untuk melacak pola kerusakan bangunan dan jeda saat gencatan (punya dataset dari Scher & Van Den Hoek)  

3.Analisis mediasi & rencana perdamaian 2025 --- termasuk pengesahan kabinet Israel terhadap rencana pertukaran sandera & gencatan baru  

4.Teori konflik & taktik spoiler --- untuk memahami motif balik serangan di balik gencatan.

Kajian Teoretik Singkat

*Spoiler Strategy --- aktor yang tidak ingin perdamaian menang akan mengganggu gencatan agar konflik terus berlanjut.

*Ceasefire as Operational Pause --- bukan tujuan akhir, melainkan jeda strategis untuk reposisi.

*Security Dilemma dalam Konflik Asimetris --- Israel melihat tindakan Hamas atau posisi militer Palestina sebagai ancaman eksistensial, sehingga memicu tindakan preventif meski di bawah gencatan.

Analisis & Temuan

A. Bukti Pelanggaran Masa Lalu & Pola Repetitif

Gencatan Januari 2025 dicatat "265 pelanggaran" Israel sejak 19 Januari, membunuh 118 warga sipil selama periode itu. 

Israel sering menunda atau menolak pelepasan tahanan Palestina sebagai konsekuensi gencatan, dengan mengklaim ketidakpatuhan Hamas dalam daftar sandera atau aturan teknis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun