Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ceasefire Trap 2025: Pola Manipulatif Israel & Tantangan Keamanan Kemanusiaan

11 Oktober 2025   10:18 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gaza yang hancur lebur (Sumber gambar: Grok)

Berdasarkan pola konflik sebelumnya, risiko pelanggaran kembali tinggi tanpa pengawasan ketat dan konsekuensi jelas

Kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 antara Israel dan Hamas membuka babak baru harapan, namun dilingkupi keraguan berdasarkan pengalaman sebelumnya (Januari--Maret 2025). 

Tulisan ini menyajikan analisis pola pelanggaran historis, motif strategis, dan risiko eskalasi berikutnya---dengan tambahan data citra satelit kerusakan Gaza dan dinamika pembebasan sandera. 

Temuan menegaskan bahwa tanpa mekanisme verifikasi dan tekanan internasional yang nyata, gencatan senjata rentan diubah menjadi alat reorganisasi militer dan bukan langkah serius menuju perdamaian.

Pendahuluan

Pada 10 Oktober 2025, gencatan senjata baru diumumkan, diiringi pertukaran sandera dan pengumuman penarikan pasukan Israel ke garis yang disepakati. 

Namun dari pengalaman gencatan sebelumnya (Januari--Maret 2025) muncul pola: Israel melakukan ratusan pelanggaran, korban sipil terus merebak, dan serangan mendadak kembali memecah keheningan perang. 

Kritik menyebut bahwa gencatan seperti ini sering dimanfaatkan sebagai jeda tak bermakna untuk persiapan ofensif berikutnya. 

Dengan kerusakan infrastruktur di Gaza yang masif (lebih dari 90% rumah rusak di banyak bagian) dan kekhawatiran bahwa sandera hanya alat tawar, risikonya tinggi bahwa gencatan ini akan "hancur" seperti yang dulu. (Lihat laporan kerusakan satelit: Scher & Van Den Hoek, 2025)  

Metodologi

1.Analisis kronologi pelanggaran --- dari laporan media dan catatan Pemerintah Gaza (angka 265 pelanggaran, 118 korban dalam periode 2025 sebelumnya)  

2.Analisis data citra satelit --- menggunakan penelitian Active InSAR monitoring untuk melacak pola kerusakan bangunan dan jeda saat gencatan (punya dataset dari Scher & Van Den Hoek)  

3.Analisis mediasi & rencana perdamaian 2025 --- termasuk pengesahan kabinet Israel terhadap rencana pertukaran sandera & gencatan baru  

4.Teori konflik & taktik spoiler --- untuk memahami motif balik serangan di balik gencatan.

Kajian Teoretik Singkat

*Spoiler Strategy --- aktor yang tidak ingin perdamaian menang akan mengganggu gencatan agar konflik terus berlanjut.

*Ceasefire as Operational Pause --- bukan tujuan akhir, melainkan jeda strategis untuk reposisi.

*Security Dilemma dalam Konflik Asimetris --- Israel melihat tindakan Hamas atau posisi militer Palestina sebagai ancaman eksistensial, sehingga memicu tindakan preventif meski di bawah gencatan.

Analisis & Temuan

A. Bukti Pelanggaran Masa Lalu & Pola Repetitif

Gencatan Januari 2025 dicatat "265 pelanggaran" Israel sejak 19 Januari, membunuh 118 warga sipil selama periode itu. 

Israel sering menunda atau menolak pelepasan tahanan Palestina sebagai konsekuensi gencatan, dengan mengklaim ketidakpatuhan Hamas dalam daftar sandera atau aturan teknis.  

Serangan mendadak pada Maret 2025 dianggap sebagai final break dari jeda: media melaporkan serangan intensif di wilayah utara Gaza segera setelah gencatan diperpanjang ditolak.  

B. Rencana Ceasefire 10 Oktober 2025 & Risiko Kembalinya Kekerasan

Gencatan baru mulai berlaku, dengan Israel menarik pasukan dari beberapa bagian Gaza, dan rencana pelepasan sandera + tahanan Palestina.  

Tetapi PM Netanyahu memberi peringatan keras bahwa militer Israel dapat kembali menyerang jika Hamas tidak menyerahkan senjatanya.  

Sejumlah pengamat skeptis, karena gencatan kali ini juga dimungkinkan digunakan Israel sebagai waktu konsolidasi, pengisian logistik, pengumpulan intelijen, dan redeployment --- pola yang pernah terjadi sebelumnya.

C. Bukti Kerusakan & Analisis Citra

Dari penelitian Active InSAR monitoring, ditemukan bahwa selama jeda awal kerusakan bangunan memang menurun, tetapi kerusakan baru muncul cepat begitu konflik bergeser. 

Sekitar 92.5% dari bangunan yang dimonitor dilaporkan rusak atau hancur dalam fase awal konflik.  

Analisis temporal menunjukkan bahwa jeda kerusakan sering sementara---alias jeda tak lama sebelum gelombang baru kerusakan muncul.

D. Keraguan Terhadap Niatan Damai & Peran Sandera

Sandera sering menjadi alat tawar politik; pembebasan sebagian sandera dijadikan parameter kesepakatan, tapi aturan terkait pelepasan tahanan sejak masa lalu sering dilanggar dengan alasan teknis atau keamanan.  

Gencatan bisa menciptakan ilusi perdamaian sementara yang mengendurkan ketegangan diplomatik, sementara persiapan militer tetap berjalan.

Kesimpulan & Rekomendasi Kritis

Gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober 2025 memberi harapan baru, tapi tidak boleh dilihat sebagai jaminan perdamaian. 

Berdasarkan pola konflik sebelumnya, risiko pelanggaran kembali tinggi tanpa pengawasan ketat dan konsekuensi jelas.

Untuk mencegah jebakan "gencatan sebagai jeda strategis", perlu ada:

1.Tim verifikasi independen multinasional (UN + NGO + negara pengamat terpercaya) aktif 24/7.

2.Trigger otomatis dengan konsekuensi --- pelanggaran harus memicu tindakan diplomatik atau sanksi instan.

3.Keamanan sandera prioritas mutlak --- pembebasan tanpa kekerasan, pengawasan pihak ketiga (ICRC).

4.Bantuan kemanusiaan bersyarat --- bantuan besar hanya dilepas bila gencatan dipatuhi secara konsisten. Conditional humanitarianism, di mana bantuan dipakai sebagai alat kontrol politik, bukan sekadar solidaritas kemanusiaan.Ini bentuk kolonialisme gaya baru.

5.Transisi politik nyata --- gencatan harus diikuti isu struktural: penarikan total pasukan, demiliterisasi, pemilihan lokal yang sah, dan otonomi Gaza.

Jika rekomendasi ini diabaikan, bukan tidak mungkin bahwa sandera yang sudah dirilis menjadi perlindungan untuk Israel agar bisa menyikat sisa Gaza dengan sedikit perlawanan. Sejarah telah mengajarkannya.

References

Al Jazeera. (2025, October 10). Israel-Hamas ceasefire takes effect amid skepticism over lasting peace. Retrieved from https://www.aljazeera.com/

Associated Press. (2025, October 9). Israeli cabinet approves Gaza truce, hostage exchange plan. AP News. Retrieved from https://apnews.com/live/israel-hamas-updates-10-9-2025

Financial Times. (2025, October 10). Gaza ceasefire has started, says Israeli military. FT. Retrieved from https://www.ft.com/content/236be893-4e39-42c1-b02e-ad1749aa17a7

Human Rights Watch. (2025, March). Israel: Gaza ceasefire violations documented in humanitarian report. Retrieved from https://www.hrw.org

Reuters. (2025, March 18). Israeli military conducts strikes on Hamas targets in Gaza. Retrieved from https://www.reuters.com/world/middle-east/israeli-military-conducts-strikes-hamas-targets-gaza-army-says-2025-03-18/

Scher, S., & Van Den Hoek, J. (2025, June). Monitoring war-related building damage in Gaza using active InSAR time series. arXiv preprint. Retrieved from https://arxiv.org/abs/2506.14730

The Guardian. (2025, October 10). Palestinians displaced to southern Gaza begin journey home as ceasefire comes into effect. Retrieved from https://www.theguardian.com/world/2025/oct/10/palestinians-displaced-gaza-home-ceasefire-israel-hamas

United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA). (2025, October). Gaza humanitarian update: Situation report. Retrieved from https://reliefweb.int

Wikipedia. (2025). Alto el fuego entre Israel y Hams de 2025. Wikipedia, La Enciclopedia Libre. Retrieved from https://es.wikipedia.org/wiki/Alto_el_fuego_entre_Israel_y_Ham%C3%A1s_de_2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun