Jika "perdamaian" hanya dijadikan alat politik tanpa penghormatan terhadap hak-hak rakyat Palestina, maka perjanjian apapun akan menjadi semu.
Sejarah mengajarkan bahwa kekuatan tanpa keadilan hanyalah bentuk baru dari kehancuran.
Dan pada tahun 2025 ini, Israel bukan hanya diuji secara militer --- ia diuji dalam kesanggupannya menjadi manusiawi.
Referensi
*Bremmer, I. (2025, October 8). Can Israel Go It Alone? GZERO World.
*The Guardian. (2025, October 6). Israel--Hamas Ceasefire Talks Under Way.
*Le Monde. (2025, October 3). International Solidarity with Gaza Grows after Flotilla Interception.
*Human Rights Watch. (2025). Israel/Palestine: Civilian Death Toll in Gaza Rises amid Renewed Strikes.
*Held, D. (2002). Global Covenant: The Social Democratic Alternative to the Washington Consensus.Polity Press.
*Morgenthau, H. J. (1948). Politics Among Nations. Alfred A. Knopf.
*Wendt, A. (1999). Social Theory of International Politics. Cambridge University Press.