Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Israel Diuji Sendirian: Paradoks Perdamaian dan Ketegangan Israel-Hamas 2025

9 Oktober 2025   07:26 Diperbarui: 9 Oktober 2025   07:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Laporan berita internasional terkini (The Guardian, Le Monde, Al-Jazeera, Human Rights Watch).

2.Pernyataan resmi pemerintah Israel, Palestina, dan lembaga internasional seperti PBB dan ICRC.

3.Teori hubungan internasional: realism (Morgenthau), constructivism (Wendt), dan teori moral cosmopolitanism (Held).

Pendekatan ini memadukan analisis empiris dan etis untuk membaca posisi Israel dalam lanskap politik global yang berubah.

Kajian Teoritik

1.Realism dan Survival State Logic

Dalam paradigma realis, negara bertindak demi kelangsungan hidupnya. Israel menggunakan narasi ancaman eksistensial Hamas untuk melegitimasi tindakan militernya. 

Namun, pendekatan ini gagal ketika tindakan defensif berubah menjadi ekspansi dan penghancuran.

2.Constructivism dan Narasi Identitas

Identitas Israel sebagai "negara korban" Holocaust membentuk narasi yang terus digunakan untuk menjustifikasi kekerasan. 

Namun, pada 2025, narasi ini mulai kehilangan resonansi global karena semakin banyak negara menilai Israel bukan lagi korban, melainkan pelaku penindasan sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun