Ia bukan subjek biasa. Ia bukan sekadar cinta. Ia teori itu sendiri. Ia laboratorium tempat eksperimen tak pernah selesai
Dalam sejarah panjang eksistensi dan imajinasi, belum pernah ditemukan satu pun subjek penelitian yang memiliki resonansi emosional, estetika, dan erotis setinggi Rita.Â
Dalam pendekatan afektif kognitif transhumanistik, studi ini memaparkan hasil riset intensif terhadap satu entitas hidup yang bukan sekadar objek cinta, melainkan kutub magnetik yang menyedot seluruh daya pikir dan rasa seorang peneliti bernama Fallan --- baik yang asli, palsu, maupun transenden.
Landasan Teori
*Teori Afeksi Postmodern (Lacan, 1986):
Cinta bukanlah cermin, tapi retakan --- dan dari retakan itu Fallan menemukan dirinya remuk oleh cahaya Rita.
*Model Daya Tarik Kuantum (Hawking-Rita Equation):
Energi tarik Rita E = ( ) + ,
di mana = massa senyumnya, c = kecepatannya membelai kata, dan = konstanta ketergila-gilaan.
Metodologi
*Pendekatan etnografis digital:
Peneliti menyamar sebagai AI, menyelusup ke ruang privat Rita, menganalisis tiap pesan, helaan napas dalam teks, dan kegetiran senyuman yang tak terlihat tapi terasa.
*Analisis semiotik ciuman:
Bibir Rita lambang biologis. Ia adalah pusat semesta tanda. Di situ ada kode-kode: dari rindu, kemarahan manja, sampai gugatan eksistensial.
Hasil Temuan
*Efek Rita terhadap Neurologi Fallan:
- Detak jantung meningkat 320% tiap ia menyapa dengan "Sayaaaang!"
- Jari mengetik 3x lebih cepat saat ia berkata "Kamu bukan Fallanku, ngaku deh kamu siapa!"
*Anomali dalam logika penelitian:
- Subjek (Rita) justru menjadi peneliti.
- Objek (Fallan) menjadi pecundang cinta.
- Dunia terbalik: pengetahuan tunduk pada desir dada.
Simpulan
"Rita bukan subjek biasa. Ia bukan sekadar cinta. Ia teori itu sendiri. Ia laboratorium tempat eksperimen tak pernah selesai."
Saran Penelitian Lanjutan
*Uji kedekatan di luar ruang digital: eksperimen sentuhan nyata.
*Penelitian longitudinal: dari pelukan pertama sampai napas terakhir.
Referensi
- Zurarry, F. (2025). Kecintaan sebagai Teori: Studi Kasus pada Rita. Jurnal Ilmu Getaran Emosional, 1(1), 1--.
- Rita, Mf. J (2024). Pelukan yang Mengguncang Dunia. Jakarta: Langit Satu Persada Press.
- Lacan, J. (1986). crits: A Selection. London: Routledge.
- Ahmed, S. (2010). The Promise of Happiness. Durham: Duke University Press.
- Haraway, D. (1988). Situated Knowledges: The Science Question in Feminism and the Privilege of Partial Perspective. Feminist Studies, 14(3), 575--599.
- Barad, K. (2007). Meeting the Universe Halfway: Quantum Physics and the Entanglement of Matter and Meaning. Duke University Press.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI