Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi Tanpa Kedalaman: Politik Narcissus dan Krisis Demokrasi Emosional di Era Digital

25 Juni 2025   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2025   20:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika politik narcissus tak diatasi, kita hanya akan memiliki pemimpin yang pandai tampil, tapi gagal berpikir

Dalam mitologi Yunani, Narcissus adalah seorang pemuda yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri. 

Kini, dalam lanskap politik kontemporer---terutama Indonesia---gejala serupa muncul di kalangan politisi dan publik: obsesi terhadap citra, popularitas, dan viralitas menggantikan fokus pada substansi dan keberpihakan kebijakan. 

Fenomena ini disebut oleh para pengamat sebagai Politik Narcissus.

Definisi dan Karakteristik

Politik Narcissus adalah istilah yang merujuk pada gaya berpolitik yang:

*Menitikberatkan pencitraan personal ketimbang kinerja substantif,

*Mengejar viralitas di media sosial sebagai tolak ukur keberhasilan,

*Menggunakan emosi publik sebagai alat mobilisasi,

*Menghindari debat ideologis atau gagasan yang memerlukan pemikiran kritis.

Fenomena di Indonesia (2024--2025)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun