Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Heroisme dan Erotika: Kajian Psikososial Daya Tarik Pemadam Kebakaran di Budaya Kontemporer

6 Mei 2025   07:30 Diperbarui: 6 Mei 2025   07:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran (Pic: Meta AI)

Profesi pemadam kebakaran memang sering dianggap seksi dan digilai banyak wanita. Tapi tentu bukan sekadar karena seragamnya atau otot-otot mereka yang terbentuk dari latihan keras

Hari Pemadam Kebakaran Sedunia (World Firefighters Day), diperingati setiap tanggal 4 Mei sebagai bentuk penghormatan kepada para petugas pemadam kebakaran yang gugur saat menjalankan tugas. 

Di balik pengabdian mereka, ada daya tarik sosial yang begitu kuat. Tidak sedikit perempuan---dan juga laki-laki---yang memandang profesi ini sebagai simbol keberanian, kejantanan, dan bahkan keromantisan ekstrem.

Daya Tarik dalam Perspektif Psikologi Evolusioner

Menurut teori psikologi evolusioner, manusia cenderung tertarik pada pasangan yang menunjukkan kemampuan bertahan hidup dan melindungi keturunan. Pemadam kebakaran:

*Memiliki fisik kuat dan terlatih

*Sering terlibat dalam kondisi ekstrem, menunjukkan keberanian tinggi

*Memperlihatkan nilai altruistik (mengorbankan diri untuk menyelamatkan orang lain)

Semua ini secara bawah sadar ditangkap sebagai genetik ideal---pasangan yang mampu melindungi dan bertahan.

Daya Tarik Sosial dan Budaya Populer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun