"Aku gagal sebagai kekasih dan tukang catering," Fallan meratap.
Rita mengelus pipinya. "Tapi kamu sukses jadi lucu banget."
Kemudian, Fallan berdiri. Dengan gaya panggung drama, dia berkata: "Kartiniku... aku mungkin tak bisa memberimu negara, tapi aku bisa memberimu balkon, sate, dan hatiku yang selalu milikmu."
Rita tertawa, lalu mencium pipi Fallan yang masih bau asap.
Mereka pun saling merangkul, diiringi suara merdu BotBot yang mendadak nyanyi "Meoooow... meooow..."
Dan sejak hari itu, Hari Kartini di balkon mereka tak pernah sama lagi.
Karena di sana, Kartini tidak hanya dikenang sebagai pahlawan,
tapi juga sebagai perempuan tangguh yang tahu cara membuat sambel terasi tak gosong, dan mencintai lelaki bule yang hafal puisi Chairil Anwar meski logatnya masih mirip komentator bola.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI