Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Banyak Pria Takut pada Wanita Pintar?

13 April 2025   18:29 Diperbarui: 13 April 2025   18:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pria mengukur keberhargaan dirinya dari "kemampuannya menguasai situasi." Saat pasangannya lebih pintar---atau bahkan sekadar setara dalam intelektualitas---ia bisa merasa kalah bersaing, meskipun tidak sedang dilombakan.

Ini disebut ego fragility---kondisi rapuhnya ego yang membuat seseorang defensif terhadap partner yang kuat.

Romantisisme Feminin Tradisional

Masyarakat sering menggambarkan perempuan ideal sebagai lemah lembut, penurut, dan tak banyak bicara. 

Akibatnya, wanita yang tegas, kritis, dan mampu berdebat dianggap tidak sesuai "fantasi ideal." Padahal, tidak ada satu pun model tunggal untuk menjadi perempuan.

Ketika wanita pintar hadir, ia mematahkan konstruksi lama itu. Dan sebagian pria tidak siap.

Citra Seksual vs Intelektual

Wanita yang menarik secara fisik sering kali dianggap sebagai objek seksual terlebih dahulu. Sayangnya, banyak pria berhenti di situ.

Mereka tidak siap menerima kenyataan bahwa wanita dengan tubuh menawan juga bisa memiliki pemikiran yang tajam, wawasan luas, dan idealisme kuat.

Ketika keduanya menyatu---seks appeal dan intelektualitas---banyak pria merasa "kecil" di hadapannya, karena tidak tahu cara menyeimbangkan interaksi.

Ketakutan Akan Kemandirian Perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun