Janice Istri mendiang John McAfee menduga suaminya tidak bunuh diri dan menyalahkan pihak berwenang AS atas kematiannya
Hari Rabu (23/6/2021) dunia dikejutkan dengan  berita kematian John Mcafee di penjara Barcelona, Spanyol.
Kematian yang kabarnya akibat bunuh diri itu memicu kontroversi dan tanda tanya, karena dikaitkan dengan rencana pemerintah Amerika  Serikat (AS) yang meminta Spangol mengekstradisi McAfee kembali ke AS sebagai akibat beberapa pelanggaran yang dibuatnya.
Pengacara John McAfee, Javier Villalba, sebagaimana dikutip dari Reuters  (23/6/2021), menyebut kliennya bunuh diri ketika hendak diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan penggelapan pajak.
Tudingan pencucian uang
Bila Anda masih bingung tentang siapa Mcafee, pastinya tidak akan bingung lagi bila di komputet Anda memakai anti virus buatannya, ya dialah si raja anti virus!
Raja antivirus yang menjadi target Amerika ini memang memiliki kekayaan yang berlimpah dari kesuksesannya memasarkan antivirus pada 1980-an, hingga kemudian mengalihkan kepemilikannya pada Intel.
Kekayaan McAfee kembali melimpah setelah memborong altkoin saat harga rendah, dan kembali menjualnya saat harga melambung. Namun taktik penjualannya yang memakai cuitan di Twitter demi melambungkan harga dianggap Amerika sebagai penipuan, sehingga negara itu ingin mengadilinya.
Selain dituding melakukan penipuan mata uang kripto altcoin melalui skema pump and dump, Mcafee juga dikenakan tuduhan melakukan pencucian uang, karena tidak melaporkan pembayaran yang diterimanya dari hasil mempromosikan penawaran perdana mata uang kripto (ICO) lewat Twitter.
Spekulasi kematian McAfee
Spekulasi yang menyebut  McAfee benar-benar bunuh diri karena dikaitkan dengani depresinya menjelang diekstradisi ke Amerika. Namun istrinya membantah atas kemungkina bunuh diri yang dilakukan McQfee, sebab sempat melakukan kontak telepon  dengan mengucap kata mesra tanpa ada nada keputus-asaan sedikitpun.
