Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan ancaman yang serius bagi negara seperti Indonesia saat memasuki musim kemarau yang tidak hanya berdampak pada lingkungan hidup, namun juga pada kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, serta citra Indonesia di mata dunia. Saat ini karhutla menjadi momok yang merugikan negara dan berbagai aspek kehidupan terutama di daerah rawan seperti Sumatera dan Kalimantan, maka dari itu negara harus hadir di tengah ancaman karhutla ini.
Â
Presiden Prabowo di tahun pertama menjabat memberikan atensi serta komitmen yang sangat luar biasa dalam isu karhutla. Prabowo menghadapi isu karhutla bukan hanya dengan retorika saja, namun didukung dengan kebijakan, sinergi lintas sektor, dan instruksi langsung sampai ke tingkat daerah.
Â
Hasil dari tindakan Prabowo ini diungkap oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, pasca setelah Prabowo mengumpulkan beberapa anak buahnya termasuk Menteri Kehutanan dengan agenda rapat terbatas di Hambalang, Bogor. Agenda utama rapat ini adalah memantau perkembangan terkini upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi akibat cuaca panas.
Â
Dalam keterangan tertulis, Teddy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan atensi atas isu karhutla ini dan Presiden memberikan apresiasi kepada seluruh instrument yang terlibat dalam pencegahan dan penanganan karhutla saat ini. Berdasarkan data, pada tahun 2024 terjadi penurunan karhutla sangat drastis menjadi 376.805 hektar atau turun 33,3 persen dibandingkan tahun 2023 dan sampai dengan bulan Agustus tahun ini total luar karhutla menurun hanya seluas 8.955 hektar.
Â
Antensi Prabowo dalam isu karhutla ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan langkah mitigasi berjalan efektif di tengah ancaman perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan kebakaran. Prabowo menyadari bahwa pencegahan jauh lebih murah dan efektif dibandingkan dengan pemadaman, Prabowo juga membuat siklus pembangunan nasional harus memperhatikan keberlanjutan dan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian alam.
Â
Atensi Prabowo ini telah mengubah bentuk pendekatan yang reaktif menjadi preventif, dan membuahkan hasil nyata. Langkah progresif ini membuktikan bahwa dengan kepemimpinan yang tegas, berbasis data, dan berpihak kepada rakyat, karhutla menjadi isu yang mustahil untuk dikendalikan. Lanjutnya tinggal kita sebagai rakyat Indonesia harus menjaga lingkungan sekitar dengan memperkuat pengawasan dan keberpihakan kepada lingkungan menjadi langkah nyata bagi warga negara Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara terhindar dari karhutla.