Mohon tunggu...
Fajar Ramoti
Fajar Ramoti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang aktif berkuliah di Universitas Nasional fakultas FISIP prodi Ilmu Komunikasi, sekarang saya semester 7, saya memiliki hobi bermain musik seperti gitar dan keyboard, saya juga suka berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Polusi Udara Jakarta Makin Parah: Gangguan Kesehatan Meningkat, Pemerintah Diminta Bertindah Tegas

30 Juli 2025   12:37 Diperbarui: 30 Juli 2025   12:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Polusi udara dijakarta

"Kebijakan pemerintah masih tambal sulam. Sumber utama polusi udara Jakarta adalah kombinasi dari kendaraan bermotor, industri berbasis fosil, dan minimnya ruang hijau. Kalau tidak ada keberanian untuk membatasi industri batu bara atau mengatur ulang pembangunan kota, ini hanya akan jadi solusi sementara," ujar Rina.

BMKG dan Pakar Kesehatan Beri Peringatan

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa cuaca kering dan minim hujan turut memperparah konsentrasi polusi di udara. Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saepudin, menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini cukup ekstrem.

"Kondisi atmosfer stagnan menyebabkan polutan tertahan di permukaan. Tanpa hujan dan angin yang cukup, udara kotor ini akan menetap lebih lama di Jakarta," jelasnya.

Ahli kesehatan paru dari RSUP Persahabatan, dr. Vicky Sembiring, Sp.P, menyarankan warga untuk tidak menganggap enteng dampak polusi udara. Menurutnya, paparan partikel PM2.5 dalam jangka panjang dapat memicu asma, bronkitis, bahkan menurunkan fungsi paru-paru secara permanen.

"Terutama untuk anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan paru. Kita harus protektif. Gunakan masker N95 saat keluar rumah dan, jika memungkinkan, gunakan alat pembersih udara (air purifier) di dalam rumah," sarannya.

Sekolah Pertimbangkan Pembelajaran Daring

Beberapa sekolah di wilayah Jakarta Timur dan Utara juga mulai mempertimbangkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) apabila kondisi udara tidak menunjukkan perbaikan dalam waktu dekat. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Gunas Mahdi, menyebut bahwa pihaknya sedang menyiapkan skema rotasi belajar online-offline untuk mengurangi risiko paparan polusi pada peserta didik.

"Kita tidak ingin anak-anak terpapar udara buruk setiap hari hanya karena harus datang ke sekolah. Kami siapkan opsi jika situasinya memburuk," kata Gunas.

Harapan akan Komitmen Jangka Panjang

Krisis polusi udara Jakarta bukanlah masalah baru, namun situasi tahun ini menunjukkan urgensi yang semakin tinggi untuk ditangani secara struktural. Para ahli menegaskan bahwa solusi jangka panjang harus melibatkan perencanaan tata kota yang lebih berorientasi lingkungan, pembatasan kendaraan pribadi, serta transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun