Mohon tunggu...
Fajar Anas
Fajar Anas Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta- Penerima Beasiswa Program 1000 Dai Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menebar Empati dengan Memperkuat Silaturahmi

15 September 2025   22:00 Diperbarui: 15 September 2025   22:00 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kehidupan sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Kita adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, menjalin hubungan yang baik dengan sesama merupakan bagian penting dari kehidupan yang harmonis. Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan tersebut adalah dengan memperkuat silaturahmi. Melalui silaturahmi, kita bukan hanya mempererat tali persaudaraan, tetapi juga menumbuhkan empati, kepedulian, dan rasa saling pengertian.

Silaturahmi bukan sekadar bertemu secara fisik atau berkunjung ke rumah seseorang. Silaturahmi memiliki makna yang lebih dalam, yaitu membangun dan menjaga ikatan hati dengan sesama, baik keluarga, tetangga, teman, maupun masyarakat luas. Dalam ajaran agama, silaturahmi bahkan dianggap sebagai amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun sosial.

Ketika kita aktif bersilaturahmi, kita membuka ruang untuk memahami kondisi orang lain. Kita bisa melihat langsung bagaimana kehidupan mereka, mendengarkan keluh kesah, dan berbagi cerita. Di sinilah empati mulai tumbuh. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain, memahami situasi mereka tanpa menghakimi. Dengan menumbuhkan empati, kita belajar untuk tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga pada kebutuhan dan perasaan orang di sekitar kita.

Di era digital seperti sekarang, silaturahmi tidak hanya bisa dilakukan secara langsung. Teknologi memberikan kita kemudahan untuk tetap terhubung dengan orang lain, bahkan yang berada di tempat yang jauh. Mengirim pesan, menelepon, atau melakukan panggilan video dapat menjadi bentuk silaturahmi yang tetap bermakna. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam menjaga hubungan baik itu.

Namun, memperkuat silaturahmi tidak selalu mudah. Dibutuhkan kesabaran, keterbukaan, dan sikap rendah hati. Kadang, ada perbedaan pendapat atau konflik yang bisa menghambat hubungan. Tapi di sinilah pentingnya empati. Dengan empati, kita bisa memahami sudut pandang orang lain, menghindari prasangka, dan mencari solusi bersama. Dalam jangka panjang, hubungan yang didasari empati akan menjadi lebih kuat dan tulus.

Selain bermanfaat secara pribadi, silaturahmi dan empati juga berdampak positif bagi masyarakat. Hubungan antarindividu yang harmonis menciptakan lingkungan sosial yang lebih damai, saling membantu, dan saling mendukung. Dalam suasana seperti ini, masalah sosial bisa lebih mudah diselesaikan karena adanya rasa kebersamaan dan solidaritas.

Menebar empati dengan memperkuat silaturahmi adalah langkah sederhana namun berdampak besar. Ini bukan hanya soal menjaga hubungan, tetapi juga tentang membangun peradaban yang lebih manusiawi. Ketika kita saling terhubung dan saling peduli, kita menciptakan dunia yang lebih hangat dan penuh kasih.

Maka, marilah kita mulai dari hal kecil---menyapa tetangga, menanyakan kabar teman lama, atau menyempatkan waktu untuk keluarga. Karena dari silaturahmi yang hangat, tumbuhlah empati yang menguatkan, dan dari empati itulah kita bisa membangun kehidupan yang lebih baik bersama

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun