Diceritakan kalau Nabi Ibrahim ingin tahu bagaimana Allah memberikan nyawa kepada semua yang mati.
Dia memiliki iman yang kuat kepada Allah hingga bersedia mengorbankan putranya sendiri demi Tuhannya, namun dia ingin kepastian; yang kemudian diberikan kepadanya dalam bentuk sebuah mukjizat.
Orang biasa seperti kita juga membutuhkan kepastian di dunia di mana sains dan teknologi telah dianggap lebih penting daripada agama.
Hanya ada satu versi dari Quran.
Ini adalah satu-satunya buku religius yang bahkan para kritikus Islam akui tidak pernah berubah sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad (SAW) kurang lebih seribu empat ratus tahun yang lalu.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap banyak ayat-ayat Al-Quran yang telah dianggap kurang jelas di masa lalu.
Al-Qur'an secara akurat menggambarkan berbagai fakta ilmiah yang ditemukan dalam seratus tahun terakhir.
Bagi umat Islam ini adalah salah satu dari banyak alasan bahwa Quran benar-benar adalah buku yang diwahyukan dari sang Pencipta.
Banyak ayat dalam Al Quran yang menggambarkan masa depan alam semesta dan Hari Penghakiman (Hari Kiamat).
Peristiwa yang digambarkannya bukanlah seperti peristiwa lokal atau duniawi yang disebabkan oleh perang nuklir atau bencana alam.
Ayat-ayat itu muncul untuk menggambarkan beberapa bencana besar terakhir yang akan mempengaruhi seluruh alam semesta.