Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fisika Hari Kiamat

21 November 2018   17:07 Diperbarui: 21 November 2018   17:16 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.islamicity.org/6377/the-physics-of-the-day-of-judgement/

Diceritakan kalau Nabi Ibrahim ingin tahu bagaimana Allah memberikan nyawa kepada semua yang mati.

Dia memiliki iman yang kuat kepada Allah hingga bersedia mengorbankan putranya sendiri demi Tuhannya, namun dia ingin kepastian; yang kemudian diberikan kepadanya dalam bentuk sebuah mukjizat.

Orang biasa seperti kita juga membutuhkan kepastian di dunia di mana sains dan teknologi telah dianggap lebih penting daripada agama.

Hanya ada satu versi dari Quran.

Ini adalah satu-satunya buku religius yang bahkan para kritikus Islam akui tidak pernah berubah sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad (SAW) kurang lebih seribu empat ratus tahun yang lalu.

Kemajuan ilmu pengetahuan telah memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap banyak ayat-ayat Al-Quran yang telah dianggap kurang jelas di masa lalu.


Al-Qur'an secara akurat menggambarkan berbagai fakta ilmiah yang ditemukan dalam seratus tahun terakhir.

Bagi umat Islam ini adalah salah satu dari banyak alasan bahwa Quran benar-benar adalah buku yang diwahyukan dari sang Pencipta.

Banyak ayat dalam Al Quran yang menggambarkan masa depan alam semesta dan Hari Penghakiman (Hari Kiamat).

Peristiwa yang digambarkannya bukanlah seperti peristiwa lokal atau duniawi yang disebabkan oleh perang nuklir atau bencana alam.

Ayat-ayat itu muncul untuk menggambarkan beberapa bencana besar terakhir yang akan mempengaruhi seluruh alam semesta.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun