Mohon tunggu...
Fajar Bagus Permana
Fajar Bagus Permana Mohon Tunggu... Freelance, Blogger, Youtuber, Translator Indonesia English -

Salah satu benda bernyawa di kolong langit yang sedang mencoba kembali berdiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fisika Hari Kiamat

21 November 2018   17:07 Diperbarui: 21 November 2018   17:16 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
200 milyar bintang dalam sebuah galaxy. Sumber gambar: https://www.islamicity.org/6377/the-physics-of-the-day-of-judgement/

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. (Ibrahim, 48)

PERMUKAAN BUMI YANG MENJADI RATA

Saat bumi meledak dan membuang semua lava cair yang ada di dalamnya saat ini, permukaan luarnya akan menjadi dataran lava yang rata mulus seperti kaca tanpa gunung, bukit, lembah atau segala jenis lika-liku daratan yang ada di bumi.

"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya," (Taha, 105)

"kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali," (Taha, 106)

"(sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi di sana." (Taha, 107)


PEMBALIKAN WAKTU DAN KEBANGKITAN DARI KUBUR

Waktu adalah salah satu misteri yang paling sulit dipahami di alam semesta.

Waktu berjalan lambat pada objek bergerak; semakin melambat secara progresif pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya dan akan berhenti sama sekali saat mencapai kecepatan cahaya.

Waktu juga melambat di dekat benda-benda besar seperti bumi, matahari, bintang neutron di mana ekspansi ruang angkasa lebih lambat, dan hampir berhenti sepenuhnya di dalam bintang-bintang super besar seperti "lubang hitam," di mana perluasan ruang angkasa akan hampir berhenti memiliki korelasi antara waktu dengan perluasan alam semesta.

Waktu memiliki hanya satu arah, ia selalu bergerak maju menuju masa depan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun