Guru bimbingan konseling dan guru bidang pada dasarnya sama-sama sebagai tenaga pendidik. Yang membedakan ialah kompetensi dan fokus peran antara keduanya. Dalam sekolah program konseling dirancang untuk mengenali keunikan individu pada masing-masing. Guru bimbingan konseling lebih impresif kepada siswa dalam membantu MImenyelesaikan masalah.
Tugas guru BK yang relevan pada sekolah saat ini ialah sebagai pengabsen, pengganti tim tata tertib sekolah, mengurus administrasi dan lain-lain. Sehingga presentasinya menjadi tidak focus terhadap tugas intinya.
Jumlah guru BK disekolah pun sangat minimalis sehingga perbandingannya dengan jumlah siswa menjadi tidak intensif. Guru BK hanya memberikan pengarahan umum tanpa menindaklanjuti lebih tentang permasalahan siswa. Guru BK pun lebih sering muncul di kelas untuk mengisi jam pelajaran kosong.
Keberhasilan sekolah dalam mencetak lulusan yang bekualitas tidak hanya bergantung pada guru bidang mata pelajaran yang handal. Tetapi juga bergantungnya peran guru bimbingan konseling juga sangat besar. Guru bimbingan konseling lebih mengarahkan dan menuntun. Memberikan implementasi kecerdasan emosional dan memberikan saran untuk karir dan prestasinya. Lulusan yang sukses memerlukan guru bimbingan konseling yang hebat untuk membantu menyelesaikan setiap masalahnya.
Peran guru bimbingan konseling di sekolah yakni sebagai berikut:
Guru sebagai informator.
Guru berperan sebagai informator, berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing dalam layanan dan koseling siswa pada umumnya.
Guru sebagai fasilitator.
Guru bimbingan konseling harus lebih peka terhadap peserta didik. Memahami tentang kemampuan potensinya, cara belajarnya dan mata pelajaran yang dikuasi oleh siswa.
Guru sebagai mediator.
Berperan sebagai mediator antara guru bidang dengan siswa. Guna untuk memonitoring kegiatan siswa, nilai, dan sikap spiritual serta moral.