Dua cangkir kopi duduk bersanding diatas meja
Diantara obrolan-obrolan riuh khas manusia
Menceritakan diri, menceritakan semesta
Satu cangkir berkata kepada cangkir satunya
Aku diseduh dan diminum secara perlahan
Perantara ketenangan atas kehidupan yang berantakan
Setiap satu sruputan aku melihat rasa cemas dan ketakutan
Lalu perantara aku, kasih sayangku aku berikan
Hujatan, cacian dan kehampaan
Itu semua aku lebur dengan manis pahit khas kopi yang penuh kehangatan
Lalu cangkir lain berkata
Aku dinikmati seorang tuan
Perantara aku Ia dekat dengan Tuhan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!