Mohon tunggu...
faiza lestari
faiza lestari Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Selamatkan Terumbu Karang, Selamatkan Kehidupan Laut

2 Mei 2025   16:48 Diperbarui: 2 Mei 2025   16:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tahukah kamu?

Lebih dari 50% terumbu karang dunia telah mengalami pemutihan akibat naiknya suhu air yang terus meningkat akibat perubahan iklim. Tanpa tindakan, keindahan bawah laut yang jadi rumah bagi ribuan spesies ini bisa hilang selamanya. 

Terumbu karang dikenal sebagai hutan hujan laut karena konsentrasi keanekaragaman hayati yang tinggi yang mendukung sekitar sepertiga dari semua spesies laut dan satu miliar orang.

Sejak awal 2023 hingga kini, lebih dari 50 negara dan wilayah tercatat mengalami pemutihan terumbu karang. Suhu laut yang sangat tinggi, dipicu oleh pemanasan global serta fenomena El Nino yang memperparah kondisi, menjadi penyebab utama di balik tragedi ekologis ini. Akibat peristiwa ini, surga bawah laut dunia, Raja Ampat di Papua Indonesia terkena dampaknya.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa pemanasan laut telah mencapai tingkat di mana tidak ada lagi tempat berlindung yang aman dari pemutihan karang. Ini juga berdampak pada masyarakat lokal yang mata pencahariannya lebih banyak di terumbu karang.

Untuk meminimalisir terjadinya dampak yang besar, di harapkan masyarakat lebih memperhatikan ekosistem terumbu karang dengan baik. Caranya, bisa dengan; 1) jangan buang sampah atau sisa limbah pabrik ke laut yang nantinya akan membuat laut tercemar, 2) hindari menangkap ikan dengan cara yang salah seperti dibom, akibatnya merusak terumbu karang, dan sebagainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun