Hasilnya? Sistem dapat:
Disimulasikan dengan jelas,
Dimodifikasi secara bertahap,
-
Dikelola menggunakan antarmuka visual dan deklaratif.
Dalam banyak hal, ini adalah blueprint masa depan bagi alat bantu visual programming dan low-code platforms.
Tantangan dan Masa Depan
Tentu saja EX-MAN belum sempurna. Ia belum mendukung sistem konkuren, belum bisa komposisi saat runtime, dan FCL masih terbatas pada ekspresi logika dasar. Namun justru di sinilah letak kekuatan visi EX-MAN---ia membuka pintu untuk eksplorasi lebih lanjut.
Bayangkan jika EX-MAN dikombinasikan dengan pendekatan AI: sistem bisa menyarankan komponen atau bahkan menyusun arsitektur secara otomatis berdasarkan spesifikasi kebutuhan. Atau bayangkan EX-MAN dijalankan dalam konteks sistem terdistribusi dan mikrolayanan---potensinya sangat besar.
Penutup: Saatnya Komposisi Jadi Kelas Utama
Selama ini, dalam pengembangan perangkat lunak, komposisi sering dianggap "urusan belakang" baru dipikirkan saat sistem mulai kompleks. Padahal seharusnya, komposisi adalah pertimbangan utama sejak awal, karena ia menentukan bagaimana sistem tumbuh dan berubah.
Dengan EX-MAN, kita akhirnya punya pendekatan yang menghargai komposisi sebagai entitas utama, bukan sekadar pengikat antarmuka.