Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi  secara tegas dan terang benderang menyampaikan: Partai Ummat secara khusus akan melawan dengan cara yang beradab dan elegan narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu (dengan) politik identitas. Kita akan secara lantang mengatakan, 'Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas.Â
Pernyataan terbuka dari Partai Ummat terkait politik identitas sebenarnya hal yang biasa saja dalam perpolitikan bangsa kita. Toh, politik identitas sering kali menjadi identitas politik praksis sebagian besar pelaku politik bangsa kita, baik partai politik maupun para kontestan dalam pemilu.
Apa itu Politik Identitas?
Politik identitas dapat dikatakan sebagai politik yang bergerak dan bertujuan pada kepentingan dan ideologi dari identitas tertentu misalkan identitas suku, agama, ras, adat gender dan lainnya. Dalam praktiknya, politik identitas dikategorikan sebagai cara berpolitik yang menggunakan sistem dagang identitas.
Politik identitas lazimnya sebagai bentuk perlawanan karena politik seperti ini umumnya lahir dari perasaan ataupun pengalaman tertindas dan terkucilkan. Pertanyaannya sekarang ialah apakah Partai Ummat sebagai wadah dari kelompok-kelompok yang tertindas dan terkucilkan dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia?Â
Saya pikir kita semua paham bahwa identitas agama-Islam bukanlah identitas yang tertindas dan terkucilkan di negara ini. Ini artinya, politik  identitas yang dibangun oleh Partai Ummat dengan memperdagangkan agama-Islam, hanyalah untuk kepentingan picik.
Bentuk Agitasi dan Propaganda!
Saya selalu yakin bahwa "tidak ada yang namanya kebetulah dalam kubangan politik". Penegasan Partai Ummat yang mengusung politik identitas (tentunya identitas agama-Islam) juga demikian. Bahwasannya pengakuan tersebut telah dikonsepkan secara matang untuk tujuan agitasi (hasutan) dan propaganda (menyebarkan hasutan).Â
Tentu saja semuanya bertujuan untuk penggalangan emosi dan simpati massa demi kesuksesan dalam pagelaran pemilu 2024. Secara strategi politik, bagaimanapun buruknya citra politik identitas tetap saja kita perlu akui kehebatan Partai Ummat. Saya katakan demikian, karena agama di negeri harus diakui sebagai barang dagangan yang paling murah dan menguntungkan. Dan Partai Ummat benar-benar memanfaatkan situasi seperti ini.
Kemudian, mari kita menakar agitasi dan propaganda politik identitas Partai Ummat. Dapat dipastikan bahwa Partai yang dipelopori Amien Rais ini akan mendulang emosi dan simpatisan yang cukup banyak. Mengapa demikian? karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih terbelenggu oleh kebodohan. Terutama dalam hal beragama.