Mohon tunggu...
Muhammad Faiq Haqqoni
Muhammad Faiq Haqqoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencari Ilmu sepanjang ruh masih di badan

Tafakur, Tadabbur, Tasyakur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiat Mencetak Anak Sholeh

7 Februari 2022   15:57 Diperbarui: 7 Februari 2022   15:59 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu ketika ada seorang pemuda yang bertanya kepada gurunya, "wahai guru, bagaimana mendidikan anak supaya menjadi soleh?" guru pun menjawab, "Usia berapa anakmu?" pungkas nya. "sudah 7 bulan wahai guru." Maka guru tersebut berucap, "sudah terlambat, karna untuk menjadikan anak soleh dimulai dari mencari Ibu yang solihah."

"Ibu Adalah Sekolah Pertama untuk Anak"

Kisah diatas baik untuk menjadi renungan buat kita yang sedang galau dalam memilih pasangan, namun bukan berarti walaupun kita telat dalam memilih pasangan, kesempatan untuk mendidik anak itu hilang. Karna sejatinya Alloh SWT telah memberikan kita role mode dalam membina keluarga dan umat yakni Rosulullah SAW. Ada beberapa kiat yang perlu kita perhatikan dalam mencetak anak-anak yang solih.

  • Pertama, jadikan diri kita (orangtua) soleh terlebih dahulu

Karena kita siap menjadi orangtua maka artinya kita siap menjadi teladan yang baik untuk keluarga.

Kita perhatikan bagaimana nabi Ibrahim AS, menjadikan diri nya sedari kecil sudah menanamkan tauhid pada diri nya, bagaimana ibrahim AS memposisikan dirinya sebagai orangtua yang soleh.

"Sungguh telah ada untuk kalian teladan yang baik dalam diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya ..." (Q.S Al-Mumtaha:4)


Kita perhatikan bagaimana kisah Ibrahim AS ketika muda, memikirkan siapa pencipta dunia dan seisinya yang begitu indah dan terstruktur. Berkholwat dan meminta petunjuk kepada Rabb nya. kemudian ketika menjadi orangtua, bagaimana kesolehan dan kepatuhan/ketauhidan kepada Alloh begitu kuat sehingga menjalankan perintah untuk mengorbankan anak nya, walaupun akhir nya Alloh ganti dengan sesembelihan, tapi poin nya adalah tauhid kepada Alloh.

Pun, demikian dengan Luqmanul Hakim yang Alloh abadikan menjadi nama surat dalam alquran, walaupun ulama masih berbeda pendapat apakah dia nabi atau bukan tapi jumhur ulama mengatakan bahwa dia manusia biasa yang Alloh berikan ilmu hikmah kepadanya.

Ketika luqman ditanya bagaimana dia bisa menjadi orang tua yang bisa memberikan hikmah kepada anak nya, luqman menjawab "saya mendapatkannya dengan berbicara yang benar dan memelihara amanah." Penting untuk kita pahami bahwa berbica jujur dan menjaga amanah adalah kunci dan indikator seseorang bertakwa kepada Allo SWT.

  • Kedua, bersungguh-sungguh berdoa kepada Alloh SWT

"Ya Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang soleh." (Q.S As-shaffat:100)

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap malaksanakan sholat, Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku." (Q.S Ibrahim:40)

Seorang ayah yakni Ibrahim AS, sangat bersungguh-sungguh dalam cita-cita besarnya dalam mendidik anak. Dan kemudian kita mengetahui darinya lahirlah Ismail AS dan dari keturunannya lahirlah para anbiya sampai kepada Muhammad Rosulullah, sehingga Abul Anbiya (bapak para nabi) disematkan kepada Ibrahim AS karna doa-doa nya dan kesungguhan nya dalam berdoa kepada Alloh SWT.

  • Ketiga, mencari Rizki yang halal untuk keluarga

Menjadi hal yang prinsip, bahwa mencari rizki yang halal untuk keluarga merupakan suatu kewajiban kita sebagai orangtua khususnya ayah. Dan memberi nafkah yang halal menjadi tantangan tersendiri bagi kita, maka dari itu kita harus mengingat peringatan dari Rosulullah SAW tentang penting nya mencari rizki yg halal.

"Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi peduli dengan apa yang dikumpulkan, apakah dari yang halal atau dari yang haram." (HR. Bukhari)

"Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta haram, karena nereka lebih pantas untuknya." (HR. Tirmidzi)   

"Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ...." (Q.S Attahrim:6)

Di era yang serba instan ini kadang kita khilaf dalam mencari sumber kehalalan rizki, makanya ini penting untuk kita perhatikan.

  • Keempat, berkasih sayang kepada anak melalui ungkapan dan tindakan

Ini salah satu cara untuk orangtua bisa mengambil hati anak-anak kita terutama ayah, dimana keberadaan nya di rumah yg relatif singkat karna tuntunan kerja dan sebagainya. Dan sempatkan kita untuk selalu berkomunikasi kepada anak-anak kita. Buatlah mereka nyaman dengan kita buatlah kehadiran kita dinantikan oleh mereka, jangan jadikan kehadiran kita justru menjadi momok menakutkan.

Suatu ketika Aqra' bin Habis melihat Rosulullah SAW sedang bermain-main dengan cucunya dan menciumi nya, kemudian dia berkata "Ya Rosul engkau menciumi cucumu? Sesungguhnya aku memiliki 10 anak dan tidak ada satupun yang pernah ku cium dari mereka."

Kemudian Rosulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." [HR. Muslim no. 2318]

Ini poin penting nya bahwa jangan pernah kita merasa malu atau canggung untuk menunjukkan rasa sayang dan cinta kita kepada anak kita. Karna kelak ketika kita sudah tua nanti, anak kita akan memperlakukan hal yang sama dengan apa yang kita lakukan kepada mereka di masa kecilnya.

Dan ini yang sangat kita harapkan bahwa mereka akan menjadi Qurrota A'yun untuk kita dimasa tua kita.

Pun, pentingnya merajut komunikasi yang baik pula terhadap nya. Nabi Yaqub AS memiliki 12 anak laki-laki dan yang termudanya adalah Yusuf AS. Hubungan keduanya sangatlah harmonis karna komunikasi yang baik. Nabi Yusuf AS tak segan berbagi cerita bahkan mimpi nya kepada sang ayah. Dan sebaliknya sebagai seorang ayah hendaklah kita menjadi pendengar yang baik seperti Yaqub AS yang dengan senangnya selalu mendengarkan cerita anaknya.

 "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf:4)  

 "Wahai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, sungguh mereka akan membuat makar (untuk membisanakan)mu Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi manusia." (QS. Yusuf:5)

Pentingnya orangtua memahami karakter setiap anak-anaknya sehingga kita tidak salah tingkah dalam mengambil suatu (treatment) perlakuan, karna Alloh menciptakan hambanya dengan perbedaan walaupun kembar identik sekalipun pasti berbeda.

Pada akhirnya kita sebagai orang tua khususnya ayah harus banyak berperan dan berkomunikasi dengan anak-anak kita, karena ini bagian terpenting dari proses pendidikan dan pengasuhan anak. Pun di dalam Alquran Alloh telah memberikan arahan kepada para ayah, terdapat 17 ayat yang mengisyaratkan pentingnya komunikasi orang tua dengan anak. 1 ayat komunikasi kedua orangtua dengan anak, 2 diantaranya komunikasi ibu dengan anak nya, dan 14 ayat tentang komunikasi ayah kepada anaknya.

Dialog ayah dengan anaknya :

  • QS. Al Baqarah : 130 - 133 kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya dan dialog Nabi Ya'qub As dengan anaknya.
  • QS. Al An'am : 74 kisah Ibrahim As berdialog dengan ayahnya.
  • QS. Hud : 42-43 kisah Nuh As dengan anaknya.
  • QS. Yusuf : 4-5 kisah Yusuf berdialog dengan ayahnya.
  • QS. Yusuf : 11-14 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Yusuf : 16-18 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Yusuf 63-67 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Yusuf : 81-87 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Yusuf : 94-98 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Yusuf : 99-100 kisah Ya'qub As berdialog dengan anak-anaknya.
  • QS. Maryam : 41-48 dialog Ibrahim As dengan ayahnya.
  • QS. Al Qashash : 26 kisah dialog Syaikh Madyan kepada anak perempuannya.
  • QS. Luqman : 13-19 kisah dialog luqman dengan anaknya.
  • QS. Ash-Shaffat : 102 dialog Ibrahim As dengan anaknya Ismail As.

Dialog ibu dengan anaknya :

  • QS. Maryam : 23-26 kisah Maryam berbicara dengan janin diperutnya.
  • QS. Al-Qashash : 11 kisah ibunda Musa dengan anak perempuannya.

Dialog kedua orangtua dengan anaknya.

  • QS. Al-Ahqaf : 17 kisah kedua orangtua yang berdialog dengan anaknya tanpa disebutkan namanya.

Dan penelitian sains modern ini membuktikan, seorang anak yang sering berdialog dengan ayah nya akan memiliki kecerdasan/IQ lebih tinggi dari pada berdialog dengan ibunya. Maka ambilah spirit Alquran ini untuk kita dituntut harus banyak berdialog dengan anak, maka jangan diam dan pasif wahai ayah.

Di dalam alquran Alloh tidak terlalu terperinci ketika membahasa detail tentang zakat, tentang sholat, tentang umroh haji, dll. Namun ada 1 aspek kehidupan yg Alloh bahas sangat detail, yakni tentang pendidikan anak dan keluarga. Dimulai dari bagaimana mencari ibu yg sholehah, ayah yg soleh, ketika berada pada masa kehamilan, kemudian ketika anak usia dini, ketika anak usia remaja, ketika anak usia 40tahun, ketika di masa tua, sampai ketika sudah tiada sekalipun bahakan sampai membahas tentang waris.

Begitu konsen nya Alloh SWT memberikan kita pedoman hidup yang begitu sempurna, maka bersyukurlah kita sebagai seorang muslim.

"Siapa yang mendidik anaknya semenjak dini,  maka ia dibuat bahagia dihari tuanya"

 (Ali Bin Abi Thalib )

Wallahu A'lam

haqqoni.id | 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun