Hegel mengajarkan bahwa setiap sintesis akan menjadi tesis baru yang akan menghadapi antitesis berikutnya. AI hari ini adalah sintesis, tetapi besok akan muncul teknologi baru. Yang bertahan adalah yang belajar selamanya.
Kesimpulan: Gejolak Adalah Jalan Menuju Evolusi
Bisakah dialektika Hegel menjelaskan gejolak AI di kantor? Jawabannya: sangat bisa.
Kecemasan yang kita rasakan hari ini bukan hal baru. Ini adalah antitesis yang selalu datang setiap kali ada lompatan teknologi. Generasi kakek-nenek kita cemas saat listrik menggantikan lampu minyak. Orangtua kita cemas saat komputer masuk kantor. Kini giliran kita cemas dengan AI.
Tetapi sejarah membuktikan: gejolak adalah jalan menuju sintesis yang lebih baik. Yang binasa bukan pekerja, tetapi mereka yang berhenti belajar. Yang berjaya bukan teknologi, tetapi manusia yang menggunakannya dengan bijak.
Seperti kata Hegel: "The only thing we learn from history is that we learn nothing from history."
Jangan buktikan dia benar. Mari kita belajar, beradaptasi, dan menciptakan sintesis kita sendiri dalam era AI ini.
Referensi:
- McKinsey Global Institute. (2024). "The Future of Work in Indonesia"
- BPS. (2023). "Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia"
- World Economic Forum. (2024). "Future of Jobs Report"
- LinkedIn Learning. (2024). "Workplace Learning Report Indonesia"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI