Mohon tunggu...
Fahmi Al Fazri
Fahmi Al Fazri Mohon Tunggu... Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu adab dan Budaya Islam Riyadlul Ulum

Hidup di tengah kehidupan pesantren membuat kepribadian ku lebih terarah kepada jiwa leadership, di mulai dari menjabat sebagai ketua HMP BSA di kampus kami, sampai terpercaya sebagai pengasuhan santri kelas 2. Setiap pengalaman pun timbul dengan sendirinya sesuai dengan arus kehidupan yang di lalui, kemudian dengan menulis, setiap kejadian yang di lalui akan ter abadikan sehingga menjadi dokumentasi yang sangat berharga untuk diri pribadi ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keistimewaan Khobar dalam Kitab Alfiyah

24 November 2022   14:55 Diperbarui: 24 November 2022   15:01 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi diambil dari akun Dunia Santri

Ilmu nahwu merupakan ilmu yang membahas tentang harokat akhir dalam sebuah kalimat, pengertian tersebut mungkin sering kita dengar di awal kali kita mempelajari Ilmu nahwu tersebut. Akan tetapi bisa lebih di artikan lagi, bahwa ketika seseorang telah memahami tentang ilmu nahwu tersebut, ia akan mampu membaca kitab gundul ( Kitab yang tidak ada harokat nya ), Maka dari itu di kalangan santri ilmu ini memiliki peran yang sangat penting, dan mereka pun sering memberikan sebutan untuk ilmu nahwu, dengan sebutan Ilmu killer ( susah gampang dalam mempelajarinya.

Ada sebuah pribahasa yang sangat populer di kalangan para santri yaitu : 

الصرف أم العلوم والنحو أبوها 

" Sesungguhnya Ilmu Shorof adalah ibunya ilmu, dan nahwu adalah bapa nya ilmu. 

Pribahasa tersebut timbul karena Ilmu shorof dan Ilmu Nahwu sangatlah berkaitan erat, dengan ilmu shorof kita dapat mengetahui perubahan bentuk dari sebuah kalimat, sedangkan dengan ilmu Nahwu kita mampu mengetahui cara menyusun komposisi kata dengan tanda akhir yang berbeda-beda, agar menjadi susunan kalimat yang benar. Sehingga inilah penyebab kenapa ilmu nahwu sangatlah penting untuk di lembaga pendidikan berbasis pesantren.

Setelah sekilas membahas tentang maksud dari ilmu nahwu, dengan wasilah tulisan ini saya ( Al-Faqir ) ingin berbagi sebuah pemahaman tentang penjelasan pembagian Khobar dan kedudukan nya, yang di jelaskan dalam kitab Alfiyah. Penjelasan tersebut ada di halaman 31, baitnya yaitu :

 و مفردايأ تي ويأتي جملة # حا وية معنى الذي سيقت له

Khobar terbagi menjadi 2

1. Khobar mufrod

2. Khobar Jumlah

Mufrod menurut penjelasan dalam kitab alfiyah yaitu : 

ما ليس جملة ولا شبيها با لجملة  

Artinya yaitu, Sebuah kalimat yang tidak di buat dari jumlah ataupun Syibhul jumlah ( sebuah kalimat yang secara makna tidak dapat berdiri sendiri )

Contoh Khobar Mufrod : زيد قا ئم 

Jaidun kedudukan nya sebagai mubtada dan qoimun kedudukan nya sebagai khobar yang berdiri sendiri. 

Selanjutnya kita akan membahas tentang Khobar jumlah, khobar jumlah ini harus memiliki robith ( Domir yang kembali lagi kepada mubtada ) mengapa harus ada robith ? supaya memudahkan pemahaman pembaca sehingga dapat memberikan makna yang sangat jelas bagi pembaca tersebut. 

Contoh Khobar jumlah : زيد جاريته ذاهبة 

Maknanya yaitu Ki jaed tetanggnya pergi, robith yang di maksud dalam khobar jumlah ini yaitu domir ( هو) yang ma'nanya kembali lagi kepada kalimat ( زيد ) sehingga ma'nanya pun semakin jelas. Coba kalau robith nya tidak ada pasti maknanya akan seperti ini "Ki jaed tetangga pergi" Maknanya pun sangat tidak jelas. 

Setelah memahami tentang pembagian khobar beserta contohnya, Mushonif menjelaskan kembali tentang kedudukan khobar jumlah yang tidak menggunakan robith di karenakan jumlah tersebut sudah mencukupi makna dari kalimat tersebut. 

Baitnya masih di halaman 31.

وان تكن ايا ه معنى اكتفى # بها كنطقي الله حسبى وكفى

Jikalau keadaan khobar jumlah mencukupi makna yang terkandung dalam kalimat tersebut, maka tidak perlu di tambahkan robith.

Contoh :

فكرتي انت جميلة فحسب 

Kumpulan dari kalimat " Anti Jamilatun fahasbu" merupakan khobar jumlah yang tidak memiliki robith, karena makna yang sudah ada sangat mudah di pahami bagi pembaca. 

Di bait selanjutnya mushonip menjealskan tentang pembagian khobar Mufrod, baitnya ada di halaman 32 

و المفرد الجامد فارغ وان # يشتق فهو ذو ضمير مستكن 

Khobar mufrod terbagi menjadi 2 bagian

1. Jamid

2. Musytaq

Pengertian jamid yaitu : ما لايشعر معنى الفعل  ( Tidak mengandung ma'na fiil ). contoh : زيد اخوك , انت جميل 

sedangkan pengertian Musytaq yaitu  : ما يشعر معنى الفعل ( Mengandung ma'na fiil ) 

 Khobar mufrod yang terbentuk dari musytaq bisa di bentuk dari 4 bagian :

1. Isim Fail

2. Isim Maf'ul

3. Sifat Musyabahah

4. Isim Tafdhil

contoh : زيد قا ئم اي هو  yang ma'nanya bisa menjadi ta'qid ( Penguatan makna ) atau bisa juga menajdi isim fail 

Contoh lain :

السبورة ممسوحة اي هي

ِArtinya papan tulis yang telah  di hapus, yaitu papan tulis itu

Note : kalimat Jaed itu maknanya nama seseorang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun